Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Safitri, Mantan TKW, Pulang ke Indramayu Alami Gangguan Jiwa hingga Dikurung di Kamar Besi 12 Tahun

Kompas.com - 13/01/2023, 11:59 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

INDRAMAYU, KOMPAS.com – Kisah pilu menimpa Safitri warga Blok Langen, Desa Singaraja, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Mantan tenaga kerja wanita (TKW) berusia 47 tahun ini terpaksa dikurung keluarga sejak 2010 karena mengalami gangguan jiwa setelah pulang dari Brunei Darussalam.

Selama kurang lebih 12 tahun, Safitri tinggal sendiri di rumah peninggalan orangtuanya yang sudah lapuk dimakan usia. Dia dikurung di sebuah kamar berpintu besi.

Saat Kompas.com menemui kakak Safitri, Saerah (60), dia mengatakan bahwa keluarga terpaksa mengurung adiknya karena Safitri mengalami gangguan jiwa selama bertahun-tahun dan tak kunjung sembuh.

"Sakit mas. Sakit. Sedih melihat kondisi Safitri bertahun-tahun seperti ini. Kami hanya ingin dia sembuh dari sakitnya. Kasihan," kata Saerah saat ditemui Kompas.com pada Jumat pagi (13/1/2023).

Baca juga: Kisah Maryam, TKW Indramayu yang Hilang 7 Tahun, Terjebak Sponsor Ilegal karena Iming-iming Uang Banyak

Safitri, anak kesembilan dari sepuluh saudara itu mengalami gangguan jiwa sekitar 1995, setelah dia pulang dari Brunei Darussalam sebagai TKW.

Menurut pengakuan Saerah, setelah pulang dari Brunei Darussalam, adiknya kerap menunjukkan gejala seperti orang ketakutan, menangis, dan menghindar dari kejaran orang.

"Tahun 1995 di luar negeri, di Brunei, ngurusin anak majikan dua orang. Keluarga majikan enak, betah, baik. Tapi tetangganya tuh, laki-laki ngejar-ngejar Safitri, sering deketin Safitri, berani ke Safitri, sampai ketakutan," kata Saerah.

Sejak saat itu, Safitri kerap menangis. Majikan akhirnya menelpon keluarga Safitri untuk proses pemulangan.

Akhirnya setelah berbagai pertimbangan, Safitri pulang ke Indramayu meski baru bekerja sekitar lima bulan menjadi TKW.

Setelah tiba di Indramayu, keluarga berusaha menenangkan Safitri hingga akhirnya tampak sembuh.

Namun, keluarga kaget tiba-tiba Safitri menunjukkan gejala seperti sebelumnya, hingga keluarga menyadari gangguan jiwa Safitri kambuh.

Gangguan jiwa Safitri kian meningkat menjelang tahun 2010. Dia kerap mengamuk, memukul kaca rumah sendiri hingga pecah, mencubit anak-anak yang dia temui.

Tak hanya itu, Safitri juga kian jauh dari rumah. Keluarga yang khawatir, akhirnya memutuskan mengurung Safitri di dalam kamar paling belakang rumah ibunya.

"Safitri sehari hari tinggal bersama ibunya, Rakilah. Ibu mengurus Safitri setiap hari bersama dua anak lainnya. Saya tinggal di Losarang," tambah Saerah.

Safitri seakan kian terpukul saat Rakilah meninggal dunia pada tahun 2015. Sementara bapaknya, Kabar, telah meninggal di tahun 1990.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Disidang Hari Ini

Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Disidang Hari Ini

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Daftar Puluhan Senjata Api yang Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Daftar Puluhan Senjata Api yang Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Bandung
Bey Pastikan Perbaikan 320 Jalan Berlubang di Jabar Selesai H-10 Lebaran

Bey Pastikan Perbaikan 320 Jalan Berlubang di Jabar Selesai H-10 Lebaran

Bandung
Puluhan Senjata Api dan Ribuan Peluru Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Puluhan Senjata Api dan Ribuan Peluru Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Bandung
Polisi Waspadai Pelambatan Arus Mudik di Tol Japek hingga Pajagan

Polisi Waspadai Pelambatan Arus Mudik di Tol Japek hingga Pajagan

Bandung
Arus Mudik, DBMPR Jabar Kebut Perbaikan 630 Lubang di Jalan Provinsi

Arus Mudik, DBMPR Jabar Kebut Perbaikan 630 Lubang di Jalan Provinsi

Bandung
Bupati Karawang Sidak SPBU, Imbas Kecurangan di Km 42 Tol Japek

Bupati Karawang Sidak SPBU, Imbas Kecurangan di Km 42 Tol Japek

Bandung
BMKG Memodifikasi Cuaca demi Pencarian Korban Longsor di Bandung Barat

BMKG Memodifikasi Cuaca demi Pencarian Korban Longsor di Bandung Barat

Bandung
BNPB Janji Bangun Ulang 30 Rumah Terdampak Longsor di Bandung Barat

BNPB Janji Bangun Ulang 30 Rumah Terdampak Longsor di Bandung Barat

Bandung
Jalur Mudik Cileunyi dan Nagreg Aman, Cuma 'Diganggu' PKL

Jalur Mudik Cileunyi dan Nagreg Aman, Cuma "Diganggu" PKL

Bandung
5 Anggota Ormas Pengeroyok Satpam Kantor 'Leasing' Tasikmalaya Jadi Tersangka

5 Anggota Ormas Pengeroyok Satpam Kantor "Leasing" Tasikmalaya Jadi Tersangka

Bandung
BNPB Suntik Anggaran Penanganan Bencana Longsor di Bandung Barat

BNPB Suntik Anggaran Penanganan Bencana Longsor di Bandung Barat

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com