Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Maryam, TKW Indramayu yang Hilang 7 Tahun, Terjebak Sponsor Ilegal karena Iming-iming Uang Banyak

Kompas.com - 09/01/2023, 09:56 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

 

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Maryam (45), Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, berhasil ditemukan di media sosial Facebook. Keluarga sebut Maryam sempat menghilang dan tidak ada kabar selama tujuh tahun.

Penemuan kabar di media sosial Facebook berbentuk video berisi kondisi Maryam yang masih hidup membuat keluarga di Indramayu sangat bahagia.

Haya (34), keponakan Maryam, menerangkan, Maryam berangkat ke Uni Emirat Arab (UEA) sekitar tahun 2015. Maryam berangkat hanya izin kepada suaminya, Calasukma (47). Maryam tidak izin kepada Carini, yang merupakan kakak dari Calasukma, dan ibu Haya.

Baca juga: Kisah Pilu TKW Asal Indramayu, 7 Tahun Hilang Kabar Ternyata Tak Boleh Keluar Rumah dan Gaji Belum Dibayar Majikan

"Dulu bibi Maryam, hanya izin suaminya, bapak Cala. Tidak izin ibu saya, Carini. Padahal kalau ada apa-apa selalu ngomong dulu sama keluarga saya, kali ini tidak," kata Haya saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (9/1/2023) pagi.

Haya kemudian bercerita bahwa Cala tidak bisa menghubungi Maryam. Begitupun sebaliknya, Maryam tidak pernah memberi kabar kepada Cala.

Setelah tidak ada kabar dari istrinya, Cala baru menceritakan semua proses keberangkatan Maryam kepada keluarga Carini, ibu Haya.

Kabar itu, sontak membuat keluarga bersedih, keluarga tidak mendapatkan kabar sedikitpun dari Maryam. Sebaliknya, mereka juga tidak bisa menghubungi Maryam.

Pihak sponsor, yang dihubungi, selalu mengatakan Maryam baik-baik saja, tanpa memberi izin keluarga bisa menghubungi langsung.

"2015 masih awal berangkat. Langsung nggak ada kabar, nggak ada telepon, nggak ada SMS. Kalau tanya ke sponsor, baik baik saja," kata Haya menambahkan cerita.

Haya mengungkapkan, keberangkatan Maryam menjadi pekerja migran karena desakan dan kebutuhan ekonomi keluarganya. Namun, Haya menduga faktor keberangkatan Maryam tanpa izin kepada keluarga Carini, adalah terjebak iming-iming sponsor.

Mereka menjanjikan uang banyak kepada Maryam dan Cala, sehingga terpengaruh berangkat ke UEA. Maryam juga dijanjikan akan mendapatkan upah perbulan dengan nilai tinggi, dan pulang membawa uang banyak.

"Diiming-imingi uang sekian juta kan seneng, ga mikir (jalur) ilegarlah, (jalur) resmilah, yang penting sudah lulus medikal, berangkat, nanti pulang ke kampung, bawa uang sekian juta, udah gitu aja," ungkap Haya kepada Kompas.com.

Setelah Maryam tak kunjung memberi kabar, Cala yang merupakan buruh tani, hanya bisa bersedih dan meminta pertolongan Carini dan Haya. Haya adalah keponakan Cala yang juga pernah menjadi pekerja migran beberapa tahun lalu.

Bersama Haya, Cala mengunjungi pemerintah untuk meminta pertolongan. Tak hanya itu, mereka juga ke paranormal untuk berusaha mencari tahu keberadaan Maryam. Karena bertahun-tahun, tanpa kejelasan, mereka menganggap Maryam telah tiada.

Namun, kabar yang mengejutkan tiba-tiba datang dari media sosial Facebook. Sebuah akun mengunggah video yang berisi Maryam bin Napsan, yang merupakan istri dari Cala.

Baca juga: Pemprov Jateng Pulangkan 182 Pekerja Migran Bermasalah, 1 TKW Hamil di Malaysia Tak Bisa Pulang

Adalah Cica Silviana (23), anak satu-satunya Maryam dan Calasukma yang pertama kali menemukan video tersebut. Dia yang saat ini menjadi Pekerja Migran di Singapura langsung menghubungi Haya untuk melaporkan temuan tersebut kepada pemerintah.

"Cica langsung hubungi saya, dia kirim foto dan video itu, terus bilang, Alhamdulillah ibu sudah ketemu, tolong Yayu, cariin ibu, tolong urusin," kata Cica melalui Haya.

Sejak ditemukan, Haya bersama keluarga terus melaporkan pada pemerintah terkait Maryam. Mereka sangat memohon agar Maryam dapat segera dipulangkan ke Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Bandung
Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Bandung
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Bandung
Ronal Surapradja Daftar Jadi Calon Wali Kota Bandung ke PDI-P

Ronal Surapradja Daftar Jadi Calon Wali Kota Bandung ke PDI-P

Bandung
Gubernur Jabar Buka Gedung Pakuan untuk Umum, Ada 'Tour Guide' Gratis

Gubernur Jabar Buka Gedung Pakuan untuk Umum, Ada "Tour Guide" Gratis

Bandung
21.000 Warga Jabar Terserang DBD selama 2024, 177 Meninggal Dunia

21.000 Warga Jabar Terserang DBD selama 2024, 177 Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Fakta di Balik Bencana Longsor di Garut, Dipicu Hujan Deras dan 3 Warga Tewas

Fakta di Balik Bencana Longsor di Garut, Dipicu Hujan Deras dan 3 Warga Tewas

Bandung
Longsor di Jalur antara Stasiun Cilame-Sasaksaat, 5 KA Terganggu

Longsor di Jalur antara Stasiun Cilame-Sasaksaat, 5 KA Terganggu

Bandung
Tim SAR Temukan Korban Terakhir Longsor di Garut, Operasi Ditutup

Tim SAR Temukan Korban Terakhir Longsor di Garut, Operasi Ditutup

Bandung
Perlu Waspada, Jentik Nyamuk Pun Ada di Wadah Air Dispenser

Perlu Waspada, Jentik Nyamuk Pun Ada di Wadah Air Dispenser

Bandung
2 Anak yang Tertimbun Longsor di Garut Ditemukan

2 Anak yang Tertimbun Longsor di Garut Ditemukan

Bandung
Ajak ASN Gunakan Angkutan Umum, Bey Machmudin Pergi Kerja Naik Bus

Ajak ASN Gunakan Angkutan Umum, Bey Machmudin Pergi Kerja Naik Bus

Bandung
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dipaksa Oknum Polisi agar Tutup Mulut

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dipaksa Oknum Polisi agar Tutup Mulut

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com