Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulama dan Santri Tasikmalaya Demo Tolak Pembangunan Pesantren, Jalan Cisayong Ditutup

Kompas.com - 03/02/2023, 15:30 WIB
Irwan Nugraha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Gabungan Ulama dan santri se-Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, berunjukrasa di lokasi rencana pembangunan sebuah pesantren di Kampung Neundeut pinggir Jalan Cisayong, Jumat (3/2/2023) siang.

Mereka menolak pembangunan pesantren itu karena dianggap tak sesuai dengan ajaran Ahlus Sunnah Waljamaah yang dipahami mayoritas warga wilayah tersebut.

Pantauan Kompas.com di lokasi, ratusan orang terlihat membawa poster bertuliskan nada protes dan mobil berpengeras suara sembari melantunkan shalawat di depan lokasi yang akan dibangun pesantren.

Baca juga: Tolak Usulan Jabatan Kades 9 Tahun, Warga di Banyuwangi Geruduk Kantor DPRD

Terlihat santri dan para ulama serta tokoh masyarakat menggelar tahlil dan takbir akbar bersama-sama di tengah jalan.

Saat aksi itu, para petugas Kepolisian dari Polsek Cisayong serta lintas Polsek Rajapolah dan Indihiang Polresta Tasikmalaya terus berjaga mengamankan aksi demo tersebut.

Jalan penghubung Cisayong-Singaparna Kabupaten Tasikmalaya pun terpaksa ditutup sementara dan dialihkan ke jalan alternatif supaya tak terganggu aksi protes.

"Pimpinan sikap kami alim ulama, santri, dan tokoh masyarakat Islam, menentang segala sesuatu yang tak sesuai akidah dari Tauhid Islamiyah dan Ahlus Sunnah Waljamaah. Seperti menentang pemahaman radikal segala jenisnya di kampung kami dan aliran sesat yang telah ditetapkan oleh Kementerian Agama dan para ulama," jelas Koordinator Aksi Kegiatan Unjukrasa Sepyan Natahadi di hadapan para aksi, Jumat siang.

Mereka pun meminta kepada Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto, untuk mengkaji ulang izin pembangunan pondok pesantren di wilayahnya.

Pihaknya pun mengajak kepada seluruh masyarakat di Cisayong supaya bersatu untuk memerangi pemahaman faksi radikalisme di wilayahnya selama ini.

"Selama ini di Kecamatan Cisayong sudah berjalan dengan damai dan tak dinodai oleh faham atau faksi radikalisme. Kita menjunjung Ahlus Sunnah Waljamaah," tegas dia.

Baca juga: Gibran Tolak Wacana Penghapusan Gubernur: Krusial Banget Perannya

Para ulama, masyarakat dan santri pun melakukan penandatanganan pernyataan sikap menentang pembangunan pesantren di wilayahnya tersebut di tengah jalan disaksikan para aksi.

Terlihat beberapa massa beratribut sayap organisasi Nahdlatul Ulama (NU) seperti Ansor dan PMII Perwakilan Kecamatan Cisayong turut mendukung unjukrasa penentangan pembangunan pesantren di wilayah itu.

Aksi pun terlihat lancar dan damai dengan penjagaan ketat petugas Kepolisian sampai kelompok tersebut membubarkan diri dengan tertib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Bandung
Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Bandung
Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bandung
Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Bandung
Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com