BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Ratusan warga yang tinggal di bantaran Waduk Saguling di Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, mengeluhkan banyaknya nyamuk.
Menurut warga, kondisi tersebut sudah terjadi sejak tiga bulan terakhir ini. Warga menduga, populasi nyamuk semakin bertambah banyak karena gulma eceng gondok di Waduk Saguling.
"Kalau nyamuk rumahan biasa sekali gigit paling satu dua ekor, tapi ini bisa sampai 15-20 ekor yang menggigit. Terus saat bagian tubuh kita digoyangkan, nyamuk ini gak pergi, terus saja menyedot darah," ujar Asep (40) warga Kampung Cisarongge, Desa Mekarmukti saat ditemui, Senin (17/7/2023).
Baca juga: Jutaan Nyamuk Berbakteri Wolbachia Akan Dilepas di Buleleng demi Turunkan Kasus DBD
Sementara itu, kata Asep, gigitan nyamuk dari Waduk Saguling itu juga menimbulkan gatal-gatal. Beberapa warga pun alami luka di kulit karena terlalu sering digaruk.
Kondisi serupa juga terjadi di Desa Singajaya, Kecamatan Cihampelas sejak dua bulan terakhir.
Warga yang tinggal di RW 01, 12, dan 13 melaporkan adanya serangan nyamuk secara tidak wajar sejak dua bulan terakhir.
Baca juga: Sakit Hati Sering Dianiaya Suami, Wanita di Makassar Nekat Minum Obat Nyamuk
"Di dusun saya ada lebih dari 1.000 kepala keluarga (KK) yang tinggal dekat perairan Saguling. Dua bulan terakhir banyak warga yang lapor meningkatnya populasi nyamuk. Bukan hanya gatal, tapi juga berbekas bintik merah," ungkap Kepala Dusun 1 Desa Singajaya, Deni Rahman.
Terpisah, petugas kesehatan Puskesmas Cihampelas Yani mengatakan, pihaknya bakal melakukan pengambilan sampel untuk mengetahui jenis nyamuk yang menyerang ribuan warga di bantaran waduk.
Peningkatan populasi nyamuk ini meningkat drastis diduga akibat adanya eceng gondok yang menjadi sarang dan tempat berlindung jentik nyamuk.
Menurut petugas, penanggulangan fenomena serangan nyamuk di bantaran waduk Saguling harus dilakukan pembersihan dan pengangkatan gulma eceng gondok yang diduga menjadi sarang jentik nyamuk. Cara pengasapan atau fogging, kata Yani, tidak akan efektif.
"Gak bisa hanya fogging. Perlu pengangkatan eceng gondok karena ini tempat hidupnya jentik dan telur. Kalau fogging hanya indukan saja," ucapnya, Senin (17/7).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.