BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Sampel spesies nyamuk dari perairan Waduk Saguling, Blok Sasak Bubur, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat diambil untuk dibawa ke Laboratorium Entomologi Loka Litbang Kesehatan milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Pangandaran untuk diteliti.
Pengambilan sampel itu dilakukan untuk mengetahui seberapa bahaya ribuan nyamuk yang bersarang di tumpukan tanaman eceng gondok di perairan waduk Saguling yang menyerang warga yang bermukim di bantaran danau.
"Sampel nyamuk sudah kami ambil hari kemarin, sekarang sudah dikirim ke Loka Litbang Kesehatan untuk diteliti," ujar Kepala Puskesmas Cihampelas, Edah Jubaedah saat dihubungi, Selasa (18/7/2023).
Baca juga: Waduk Saguling di Bandung Barat Dipenuhi Eceng Gondok, Warga Diserang Nyamuk
Sampel nyamuk ini nantinya akan diteliti untuk diketahui apa spesies serangga tersebut dan efek atau bahaya jika menggigit manusia termasuk langkah penanganan efektif untuk genosida terhadap nyamuk-nyamuk yang menyerang warga.
"Kita tunggu hasil laboratoriumnya. Perkiraan hasil laboratoriumnya keluar sekitar tiga sampai tujuh hari," kata Edah.
Sementara itu, Petugas Sanitarian Puskesmas Cihampelas Yani mengatakan, dari karakteristiknya, nyamuk yang menyerang warga di bantaran Waduk Saguling itu merupakan jenis Culex Sp dan jenis Aedes.
Dugaan itu terlihat dari ciri-ciri fisik dari beberapa sampel yang memiliki corak tubuh hitam putih dan warna kecoklatan.
Meski demikian, kepastian spesiesnya akan keluar berdasarkan penelitian entomologi dari hasil laboratorium nanti.
"Jika hasil observasi, ciri-ciri tubuh jenisnya ada dua yakni Culex Sp dan Aedes. Tapi hasil pastinya menunggu Litbang," jelas Yani.
Baca juga: Jutaan Nyamuk Berbakteri Wolbachia Akan Dilepas di Buleleng demi Turunkan Kasus DBD
Yani menjelaskan, secara umum ada tiga jenis nyamuk yang biasa hidup di dekat perairan waduk atau sungai di antaranya jenis Mansonia, Culex fatigan, dan Anopheles.
Ketiga jenis serangga tersebut memiliki dampak gigitan dan penanganan yang berbeda-beda.
"Kita belum tahu yang di Waduk Saguling nyamuk jenis mana. Kami lakukan observasi dulu supaya jelas penanganannya," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.