SUBANG, KOMPAS.com - Dirlantas Polda Jabar Kombes Wibowo mengatakan, dari keterangan Sadira, sopir bus Trans Putera Fajar, kendaraan yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana tersebut memiliki masalah rem.
Dalam perjalanan, sopir dua kali memperbaiki rem bus.
Baca juga: 4 Penyebab Bus Siswa SMK Lingga Kencana Kecelakaan hingga 11 Orang Tewas
"Yang pertama di Tangkuban Perahu, yang kedua di RM Bang Jul dan dicoba diperbaiki oleh kenek dan pengemudi terkait seal (pencegah kebocoran). Lalu dia meminjam seal ke mobil yang lain, tetapi karna seal ini tidak sesuai ukuran, akhirnya tidak jadi dilakukan dan tetap melakukan perjalanan sampai akhirnya terjadi kecelakaan," kata Wibowo saat konferensi pers di Mapolres Subang, Selasa (14/5/2024).
Baca juga: Sopir Bus Jadi Tersangka Kecelakaan yang Tewaskan 11 Orang di Subang
Selain itu, kata Wibowo, di lokasi kecelakaan juga tidak ditemukan bekas pengereman, tapi bekas gesekan bus dengan aspal.
Artinya, bus tersebut tidak melakukan pengereman saat kecelakaan terjadi.
Sebelumnya diberitakan, Polda Jabar telah menetapkan, Sadira, sopir bus Trans Putera Fajar, sebagai tersangka kecelakaan yang mengakibatkan 11 orang meninggal.
Diketahui Sadira membawa bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana yang mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang