Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Pembangunan Transportasi Massal di Bandung Raya: BRT, LRT, dan Kereta Gantung

Kompas.com - 08/08/2023, 20:24 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, tengah mengkaji rute cable car atau kereta gantung yang bakal menjadi pilihan transportasi umum baru di Bandung Raya.

Dia mengatakan, Presiden Jokowi juga telah menyetujui rencana pembangunan sarana transportasi tersebut.

"Kami sedang mengkaji rutenya di daerah yang padat penduduk, melintasi bukit-bukit, yang terlalu jauh kalau menggunakan kendaraan biasa," kata Ridwan Kamil, di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (7/8/2023).

Menurut pria yang akrab disapa Emil ini, pihaknya sedang mengusahakan agar pembangunan tahap satu bisa selesai sebelum masa jabatan Presiden Jokowi berakhir.

"Tahap satu bisa diselesaikan di masa kepemimpinan Pak Jokowi, dilanjutkan di rezim berikutnya," ujar Emil.

Baca juga: Coba Lerai Keributan, Seorang Juru Parkir di Bandung Tewas Dikeroyok

Usulkan tiga proyek

Ridwan Kamil telah mengusulkan tiga proyek transportasi massal kepada Presiden Jokowi saat menghadiri rapat terkait pengembangan transportasi terpadu kawasan Cekungan Bandung di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (3/8/2023).

Ketiga usulan transportasi massal yang diharapkan bisa mengurangi kemacetan di wilayah Bandung Raya itu adalah bus rapid transit (BRT), light rail transit (LRT), dan cable car atau kereta gantung.

"Di tanah yang sifatnya datar ada perkeretaapian, ada BRT, tapi karena di Bandung ini adalah cekungan, banyak orang tinggal di bukit-bukit maka salah satu solusinya adalah cable car," ucap Emil.

Menurut Emil, pihaknya akan meluncurkan jalur pertama dan jalur kedua BRT Bandung Raya pada 2-3 bulan mendatang, sedangkan LRT dapat dibangun di atas jalur kereta api jarak jauh yang melintasi Kota Bandung.

"Cable car akan kami gunakan di daerah perbukitan, Bandung itu kan kayak cekungan, jadi antarbukit. Jadi mungkin ide saya dari arah Terminal Dago, melintasi jurang, langsung memotong ke Ledeng, dari Ledeng bisa langsung terkoneksi ke stasiun kereta di bawah," jelasnya.

Baca juga: Penggunaan Sepeda Listrik Dilarang di Jalan Raya Kota Bandung

Dari ketiga usulan tersebut, Emil menilai, pembangunan BRT paling memungkinkan untuk segera diselesaikan, disusul kereta gantung, kemudian LRT.

Dia melanjutkan, transportasi massal harus segera dibangun karena wilayah Bandung Raya diprediksi bakal macet total pada tahun 2037.

"Yang paling mudah akan kita eksekusi sehingga di masa kepresidenan Pak jokowi ada 1-2 infrastruktur transportasi publik di Bandung Raya bisa diselesaikan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Bandung
Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Bandung
Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Bandung
Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Bandung
Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Bandung
Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Bandung
Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Bandung
Bus Rombongan Siswa yang Terguling di Subang Kondisinya Sudah Tua dan Sempat Bermasalah pada Mesin

Bus Rombongan Siswa yang Terguling di Subang Kondisinya Sudah Tua dan Sempat Bermasalah pada Mesin

Bandung
Tragedi Kecelakaan Bus di Subang, Acara Perpisahan Pelajar SMK Lingga Kencana Berakhir Duka

Tragedi Kecelakaan Bus di Subang, Acara Perpisahan Pelajar SMK Lingga Kencana Berakhir Duka

Bandung
Kronologi Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang yang Tewaskan 11 Orang

Kronologi Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang yang Tewaskan 11 Orang

Bandung
11 Orang Tewas Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Ciater Subang

11 Orang Tewas Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Ciater Subang

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com