Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi SMA di Kuningan Ditusuk Saat Belajar di Kelas, Pelaku Tinggal Satu Desa dengan Korban

Kompas.com - 12/08/2023, 12:33 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Seorang siswi SMA Negeri di Mandirancan, Kuningan, Jawa Barat ditusuk saat kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah sedang berlangsung, Kamis (10/8/2023).

Insiden ini terjadi di dalam ruangan kelas, saat korban duduk kemudian tiba-tiba seorang pria mendatanginya dan langsung menusuk tangan dan badan korban.

Korban warga Desa Randobawailir, Kecamatan Mandirancan mendapatkan tiga luka tusuk.

Akibat aksi penusukan ini, korban sempat ambruk dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.

"Betul Kang, soal korba penusukan itu warga kami dan kejadian itu saat kegiatan belajar mengajar kemarin," ungkap Yoyo, Sekretaris Desa Randobawa dilansir dari TribunCirebon.com, Jum'at (11/8/2023).

Baca juga: Pemilik Toko Grosir di Bandung Barat Ditusuk OTK, Begini Ciri-ciri Pelaku

Sementara itu, pelaku diketahui merupakan warga yang tinggal di satu desa dengan korban.

"Ya, untuk korban dan pelaku itu warga kami. Namun, secara administratif bahwa pelaku aslinya warga Desa Mandirancan dan berdomisili atau ikut dengan Neneknya, yang kebetulan warga desa kami," ujarnya.

Pelaku ditangkap

Kasat Reskrim Polres Kuningan, AKP Anggi Eko Prasetyo mengatakan, untuk korban merupakan warga Desa Randobawailir, Kecamatan Mandirancan, Kabupaten Kuningan yang masih duduk di bangku kelas 3 SMA.

Saat kejadian korban sedang berada di kelasnya, kemudian tanpa diduga ada seorang laki-laki yang menusuknya.

Sebab penusukan di dalam sekolah, korban harus mendapatkan tiga luka di lengan tangan serta badannya.

Baca juga: Siswi SMA di Tapteng Sumut Diperkosa 10 Orang, 5 Pelaku di Bawah Umur

Usai aksi sadis yang dilakukan laki-laki itu, luka korban langsung ditangani dengan sembilan jahitan.

"Dari tindakan pelaku, kami sudah amankan pelakunya dan dalam penanganan. Kemudian, kami belum bisa membeberkan kronologis lebih lengkap, sebab kasus ini masih dalam penyelidikan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com