Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Heroik Pengemudi Mobil Bubarkan Tawuran Pelajar di Cikeas Bogor

Kompas.com, 24 Agustus 2023, 16:29 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan aksi heroik pengendara mobil membubarkan tawuran pelajar beredar di media sosial.

Aksi heroik itu terjadi di Desa Cikeas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

Dalam video itu terlihat aksi segerombolan pelajar menaiki motor sambil menenteng senjata tajam celurit. Mereka hendak tawuran di tengah jalan di desa tersebut.

Baca juga: Tawuran Remaja di Kendal yang Menewaskan Seorang Pelajar Berawal dari Saling Tantang di Medsos

Tak lama kemudian, pengendara mobil datang membubarkan tawuran pelajar itu. Para pelajar itu pun langsung kocar-kacir kabur ketika dibubarkan si pengendara mobil.

Para pelajar yang tawuran itu terlihat berhamburan ke jalan saat dibubarkan. Mereka kabur dan sempat bertabrakan dengan pemotor yang sedang melintas.

"Tawuran kocar kacir, dibubarkan pengendara mobil dengan cara ditabrak," tulis dalam keterangan video yang beredar itu, Kamis (24/8/2023).

Baca juga: Tawuran di Karawang Tewaskan Siswa SMP, 2 Orang Jadi Tersangka

Terkait video tawuran yang dibubarkan pengendara mobil itu, Kapolsek Gunung Putri Kompol Bayu Tri Nugraha Hidayat mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Senin (21/8/2023) siang.

"Kejadiannya Senin. Aksi heroik warga yang berniat baik membubarkan tawuran. Dia reflex aja melihat ada segerombolan motor membawa celurit terus akhirnya dia klaksonin dengan tujuan supaya bubar," ucap Bayu saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

Bayu menjelaskan, awalnya tawuran pelajar itu dibubarkan oleh seorang warga yang mengendarai mobil. Pengendara mobil ini sedang melintas di sekitar lokasi.

Siang itu, begitu melihat akan ada yang tawuran, ia membunyikan klakson sambil menggiring untuk membubarkan tawuran tersebut.

Namun beberapa saat kemudian, terjadi tabrakan antara pelajar dengan pemotor yang sedang melintas dari arah berlawanan. Pelajar tersebut panik saat dikejar sehingga terjadi tabrakan dengan warga yang mengendarai motor.

"Tidak benar kalau ditabrak. Namun pelaku yang akan tawuran itu karena ketakutan akhirnya belok tiba-tiba ke kanan dan bertabrakan dengan pengemudi motor dari arah yang berlawanan," ujarnya.

"Karena terus dikejar akhirnya mereka panik, si pelajar belok kanan, tapi gak lihat-lihat dulu dari arah berlawanan ada motor juga. Jadi terjadilah tabrakan," imbuhnya.

Bayu mengatakan, pengemudi mobil tersebut sempat diamankan oleh warga karena ada yang jadi korban tabrakan. Warga kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi.

Sesaat setelah kejadian, anggota langsung datang mengecek ke lokasi dan pengemudi mobil tersebut diamankan ke kantor polisi.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau