Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Pemkab Karawang Hadapi El Nino, Air untuk Produksi Beras Dijamin Cukup

Kompas.com, 5 September 2023, 10:49 WIB
Farida Farhan,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang telah menyiapkan sejumlah langkah untuk menghadapi El Nino, termasuk menjamin ketersediaan air untuk produksi beras

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengaku telah berkoordinasi dengan Perum Jasa Tirta tentang ketersediaan air untuk wilayah Karawang. Cellica pun memastikan ketersediaan air untuk produksi beras di Karawang aman sampai Desember 2023.

"Jadi angkanya (debit air) per Rabu (30/8/2023) kemarin di atas 97,4 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kondisinya aman, penurunannya hanya 1 sentimeter per hari. Insya Allah Karawang tidak ada potensi kurang air," ujar Cellica di Karawang, Senin (4/9/2023).

Baca juga: Debit Air Waduk Malahayu Brebes Menyusut Drastis, Lahan Pertanian Prioritas Dipetakan

Hanya saja, kata Cellica beberapa daerah di wilayah hilir, irigasinya mengalami sedimentasi, baik lumpur maupun sampah. Pemkab Karawang melalui Dinas Pertanian dan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sudah melakukan pengerukan.

"Jadi insya Allah aman, dan juga kita melakukan pompanisasi. So far semua aman dan terkendali," ujarnya.

Upaya lainnya, kata Cellica, seperti mengoptimalisaai lahan sawah, pompanisasi, mekaniksasin untuk mempercepat tanam, penggunaan varietas tahan hama dan kekeringan, hingga mengansurasikan lahan pertanian.

Cellica menyebut yang jadi persoalan di Karawang adalah hama, seperti tikus dan kupu-kupu putih.

Untuk tikus, Pemkab Karawang tengah mengatasinya dengan program rumah burung hantu (rubuha). Sementara untuk kupu-kupu putih, pihaknya mengaku bakal koordinasi dengan BBPOPT yang telah melakukan sejumlah inovasi.

"Kami juga dengan para petani kami akan mengadopsi apa yang menjadi harapan para petani untuk membasmi hama," katanya.

Kementerian Pertanian RI mengklaim telah menyiapkan sejumlah langkah untuk menghadapi El Nino. Fokus utamanya menjaga ketahanan pangan, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo.

Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi mengatakan, sebagian besar wilayah Indonesia dilanda gelombang el nino. Kementan pun sudah melakukan pemetaan, yakni hijau, kuning, dan merah. Di atas garis katulistiwa masuk zona hijau, tengah zona hijau, dan bawah zona merah, termasuk pulau Jawa.

Baca juga: Perjuangan Padamkan Api du Gunung Sumbing Pakai Alat Seadanya, Lokasi Air Sulit Dijangkau

Sejumlah langkah pun sudah dipersiapkan. Seperti peningkatan alat mesin pertanian, pompa, sumur, dan codetan.

"Penyediaan benih-benih yang lebih tahan dengan situasi cuaca yang ekstrem. Juga pendidikan vokasi kita lebih giatkan lagi agar petani bisa mengerti dan lebih tanggap, skill meningkat mengatasi kondisi yang ada," kata Harvick saat panen di lahan Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tanaman (BBPOPT), Karawang, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

Namun, ia mengaku cukup lega dengan informasi dari Bupati Karawang ketersediaan air hingga akhir tahun dipastikan aman. Ia pun berharap el nino bisa dihadapi.

"Insya Allah mudah-mudahan bisa kita atasi dengan baik," kata Harvick.

Harvick mengakui harga beberapa komoditas tengah mengalami fluktuasi, meskipun masih terbilang ideal. Termasuk perlambatan produksi sebanyak 1,2 juta ton beras.

Namun produksi beras Indonesia masih teta cukup dengan total 30 juta ton beras per tahun. Sehingga, namun sampai saat ini ketahanan pangan di Indonesia dinilai masih aman.

"Ini mudah-mudahan bisa masyarakat ketahui untuk tidak terlalu mengakhawatirkan," ujarnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau