Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bandung Cari Alternatif Pasokan Air Baku ke Jatiluhur Purwakarta

Kompas.com - 10/10/2023, 20:54 WIB
Putra Prima Perdana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Perumda PDAM Tirtawening Kota Bandung bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung mengunjungi Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (10/10/2023).

Kunjungan tersebut untuk melihat potensi sumber air baku yang direncanakan bakal disuplai ke Kota Bandung untuk menambal kekurangan kebutuhan air bersih di Kota Bandung. 

"Kunjungan ke sini kita ingin melihat dan mencoba alternatif ke depan jika mungkin terjadi elnino lagi maka kita harus progres mencari sumber-sumber air yang dapat kita manfaatkan," kata Direktur Utama PDAM Tirtawening, Sonny Salimi di sela kunjungan, Selasa siang.

Baca juga: Jadwal dan Harga Tiket KA Jatiluhur Rute Cikampek-Cikarang PP per 1 Juni 2023

"Salah satunya Waduk Jatiluhur ini yang merupakan waduk akhir dari beberapa waduk di cekungan Bandung mulai dari Saguling dan Cirata," tutur dia. 

Sonny mengaku sengaja mengajak pimpinan dan anggota DPRD Kota Bandung agar mengetahui bagaimana kondisi sebenarnya di salah satu waduk yang akan direncanakan menjadi suplai air bersih ke Kota Bandung. 

"Saya mengundang anggota dewan untuk melihat bagaimana kondisi cadangan air di cekungan Bandung. Ini adalah kondisi real di puncak el nino sehingga kita ingin memastikan bahwa saat ini masih ada ketersediaan air," beber dia.

Baca juga: Sejarah Waduk Jatiluhur, Lokasi, dan Manfaat

"Kalau pun nanti kita memiliki kesempatan untuk memanfaatkan air dari Jatiluhur, air masih tersedia. Karena kalau dilihat dari sungai di Kota Bandung saat ini sudah kering, " ucapnya. 

Selain itu, kehadiran DPRD Kota Bandung diharapkan bisa melancarkan proses kerja sama suplai air bersih antara PDAM Tirtawening dengan BUMN Perum Jasa Tirta (PJT) II  selaku pengelola Waduk Jatiluhur, Saguling, dan Cirata. 

Sebab, meski belum dihitung kebutuhan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun instalasi pengairan dari Waduk Jatiluhur, Waduk Saguling atau Waduk Cirata, DPRD dinilai perlu mengetahui hal tersebut karena anggaran yang diperlukan bakal besar. 

"Setiap layanan besar pasti membutuhkan biaya besar. (Nilai) Investasinya lagi dibahas, " tuturnya. 

Sonny menambahkan, jika kerja sama dengan PJT II bisa terjalin, suplai air baku 3.500 liter per detik bisa menutupi kebutuhan air di Kota Bandung yang mencapai 6.000 liter per detik.

Sementara ini, PDAM Tirtawening hanya mampu menyediakan air bersih 2.000 hingga 2.500 liter perdetik. 

Pada prinsipnya pihaknya ingin memastikan kepada dewan, masih ada air di Jatiluhur.

"Artinya, kita ingin sama-sama paham untuk bisa kita manfaatkan untuk kepentingan Kota Bandung. Karena selama ini bukan Kota Bandung yang memanfaatkan air dari Waduk Jatiluhur. Justru yang memanfaatkan adalah Bekasi dan Jakarta. Padahal airnya semua dari Citarum, " tuturnya. 

Di tempat yang sama, Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan menyetujui kerja sama suplai air bersih antara PDAM Tirtawening Kota Bandung dan PJT II. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com