Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejang-kejang Saat Nongkrong, Ibu Asal Jakarta Tewas di Kontrakan Tasikmalaya

Kompas.com - 12/10/2023, 14:53 WIB
Irwan Nugraha,
Reni Susanti

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Mutiara Dewi (27) seorang ibu muda asal Cipayung, Jakarta Timur, meninggal di kamar kontrakannya di Jalan Rancabango, Kelurahan Panglayungan, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (11/10/2023) malam. 

Perempuan tersebut baru sepekan tinggal di kontrakan Tasikmalaya bersama anak balitanya. Sedangkan suaminya bekerja di luar kota. 

Sesaat sebelum meninggal, korban nongkrong di depan kamar kontrakannya dan mengalami kejang-kejang, sesak napas, lalu ambruk. 

Baca juga: Pacar Temukan Mahasiswi Udinus Semarang Meninggal di Kosnya, Diduga Bunuh Diri

Penghuni lain di kamar kontrakan itu pun kaget karena korban sebelumnya masih duduk di depan kamarnya. 

"Semalam piket pawas (Polresta Tasikmalaya) bersama tim Inafis telah melakukan oleh tempat kejadian," jelas Plh Kasat Reskrim Polresta Tasikmalaya Iptu Pictor Hasudungan Sitorus kepada wartawan di kantornya, Kamis (12/10/2023) siang. 

Sitorus menjelaskan, korban merupakan warga Jakarta Timur yang tinggal berdua bersama anak balitanya selama ini. 

Baca juga: 39 Orang Diduga Keracunan Sate Jebred di Garut, 2 di Antaranya Meninggal Dunia

Korban yang kejang-kejang pun lalu dibantu teman-temannya dipindahkan dari depan kamar ke kamar tidurnya. 

Namun, saat temannya memeriksa nadi, korban diketahui sudah meninggal dan dilaporkan ke Kepolisian. 

"Saksi mengecek nadi korban. Namun korban sudah tidak bernyawa. Saksi pun memberitahukan kejadian ini ke ketua RT dan RW hingga disampaikan ke pihak kepolisian," ujar dia. 

Saksi mata lainnya mengatakan, sore harinya korban masih terlihat sehat dengan berangkat ke warung dekat kamar kontrakannya untuk membeli lilin dan makanan anaknya. 

Namun sesaat akan pergi, korban terlihat oleh saksi sempat duduk dan terlihat menyela napasnya yang terlihat berat. 

"Tapi saat itu langsung sehat lagi dan melanjutkan berjalan ke kontrakannya," tambahnya. 

Sesuai hasil olah tempat kejadian tak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

Saat polisi menyarankan otopsi, keluarga korban menolak dan mengatakan korban selama ini ada riwayat penyakit sesak napas. 

"Selanjutnya keluarga korban membuat pernyataan dan memilih untuk membawa jenazah korban untuk disemayamkan," pungkasnya. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com