Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teten Masduki Minta Pemda Dorong UMKM Jadi Pemasok Utama Sektor Industri

Kompas.com - 23/10/2023, 13:24 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta pemerintah daerah (Pemda) baik Provinsi, Kota dan Kabupaten agar mensinergikan program hilirisasi UMKM yang sudah dicanangkan pemerintah pusat.

Teten menginginkan setiap UMKM yang ada di kota atau kabupaten mulai didorong untuk menjadi rantai utama pemasok ke sektor Industri.

Salah satu langkah untuk memperkuat program hilirisasi UMKM yaitu pelarangan bahan mentah dari luar negeri (ekspor).

Selain itu, Teten juga meminta UMKM di daerah untuk bisa melahirkan lapangan pekerjaan bagi banyak orang.

Baca juga: Teten Masduki Usul Mahasiswa Bisa Susun Rencana Bisnis untuk Gantikan Skripsi

"Harus ada hilirisasi, pemerintah sudah mengintruksikan, jangan sampai bahan produksi itu di ekspor dari luar negeri, kemarin saya sudah coba tutup TikTok Shop yang banyak menjual barang mentah," katanya ditemui usai meresmikan Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Senin (23/10/2023).

Selain itu, kata dia, para penggiat UMKM juga mesti berpikir untuk melahirkan ide-ide terbaik.

Menurut Teten, saat ini, penggiat UMKM hanya berpacu pada produk kecil dan sarat akan identitas daerah.

"Jadi jangan hanya bikin keripik, seblak, dll. Kasihan UMKM yang sudah ada. Jadi UMKM harus sudah bisa membangun sebuah lapangan pekerjaan yang besar," ujarnya.

Teten menegaskan, jika para penggiat UMKM masih memproduksi sebatas hal-hal yang kecil, tentu program yang dicanangkan pemerintah seperti Auto Pilot dalam menjalankan pemerintahan.

"UMKM jangan dibiarkan tanpa Pilot, jadi harus ditelurkan, dierami kemudian ditetaskan. Jangan kaya gini, di 100 rumah terus ada 25 warung, lalu siapa yang belanja," tuturnya.

Teten menyebut, saat ini pihaknya tengah menyoroti industri Nikel, bahkan ia menginginkan industri nikel itu bisa dikuasi oleh penggiat UMKM.

'"Nikel misalnya, semua elemen itu pasti ada nikelnya. Saya sudah pahami dan bahas bersama dengan Presiden. Soal nikel ini kalau bisa diserahkan untuk UMKM. Jangan lagi program UMKM hanya di konsumsi okeh UMKM tertentu,' tuturnya.

Ia mencontohkan Negara Korea dan Jepang yang sudah menjalankan industri Nikel. Melihat hal itu, Teten menyebut UMKM di dua negara tersebut sudah bisa menyuplai Nikel ke Industri raksasa.

"UMKM harus menjadi rantai utama produksi, harus jadi supplier industri. Di luar negeri itu UMKM sudah menjadi penyuplai industri raksasa," ujar Teten.

Baca juga: Dari Songket hingga Tenun, Pertamina Buka Peluang Pasar bagi UMKM Wastra lewat TEI 2023

Jika hal itu sudah berjalan, pihaknya meyakini tambang-tambang kecil milik warga tidak akan dipermasalahkan lagi.

"Jadi nanti koperasi itu bisa masuk ke tambang-tambang yang diinisiasi warga, nantinya tambang warga itu tidak lagi di kejar-kejar oleh polisi," ungkapnya.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki datang ke lokasi pada pukul 09.50 WIB. Teten didampingi rombongan PJ Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin kemudian di sambut Bupati Bandung Dadang Supriatna.

Usai memberi sambutan, Teten langsung meresmikan gedung PLUT dan mengecek ke dalam, untuk memastikan setiap fasilitas yang berjalan sesuai dengan fungsinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat 'Game Online', Pria asal Sumut Ditangkap

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat "Game Online", Pria asal Sumut Ditangkap

Bandung
Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Bandung
Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Bandung
Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Bandung
Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Bandung
Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Bandung
Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Bandung
Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Bandung
Berawal dari Notifikasi 'Sayang', Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Berawal dari Notifikasi "Sayang", Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

Bandung
Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Bandung
Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com