BANDUNG, KOMPAS.com - Polisi menyelidiki aliran dana bantuan operasional sekolah (BOS) Yayasan Bina Prestasi Nasional milik tersangka Yosep pasca-pembunuhan ibu dan anak di Subang pada Agustus 2021 lalu.
"Setelah kejadian itu mungkin ada beberapa pencairan dana BOS, ini sedang kita selidiki arahnya ke mana kita dalami," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jabar Kombes Pol Surawan di Mapolda Jawa Barat, Jumat (27/10/2023).
Seperti diketahui, saat ini polisi telah bersurat kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Subang untuk menghentikan bantuan dana BOS dan bantuan pendidikan menengah universal (BPMU). Empat rekening yayasan itu pun diblokir.
Baca juga: Ada Temuan Siswa Fiktif di Yayasan Milik Tersangka Kasus Pembunuhan Subang
Beberapa pengurus yayasan telah dimintai keterangan. Polisi mendapati adanya siswa fiktif yang saat ini masih didalami berapa jumlahnya.
Penyelidikan dilakukan lantaran adanya kabar yayasan dan pengelolaan dananya yang diduga menjadi motif pembunuhan ibu dan anak tersebut.
"Kita dalami terkait motif khususnya terkait pengelolaan keuangan yayasan," ucapnya.
Dikatakan, sampai saat ini tersangka Yosep masih membantah terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut.
Baca juga: Polisi Blokir 4 Rekening Yayasan Milik Yosep, Tersangka Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Diberitakan, ada lima orang tersangka dalam kasus pembunuhan di Subang, yakni M Ramdanu (keponakan Tuti), Yosep (suami Tuti), Mimin (istri kedua Yosep), Arighi Reksa Pratama (anak dari Mimin), dan Abi (anak dari Mimin).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.