Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendakian Gunung Gede Pangrango Kembali Dibuka, Pengelola: Jadilah Pendaki Cerdas

Kompas.com - 30/10/2023, 06:24 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Kegiatan pendakian Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) kembali dibuka setelah sempat ditutup selama tiga hari menyusul adanya Kejurnas Lari Trail.

“Kembali dibuka terhitung Senin (30/10/2023), kegiatan pendakian untuk umum di tiga pintu jalur pendakian,” kata Kepala Balai Besar TNGGP, Sapto Aji Prabowo saat dihubungi Kompas.com, Minggu (29/102023) malam.

Pihak pengelola mewanti-wanti pendaki untuk menaati peraturan yang ada agar ekosistem di dalam kawasan konservasi tetap terjaga dan lestari.

Baca juga: Ada Lomba Lari, Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup Selama Akhir Pekan

Selain itu, pendaki juga diminta mengindahkan peringatan hingga larangan. Jika melanggar, seperangkat sanksi siap menjerat, mulai dari peringatan, di-blacklist, hingga pidana.

“Mari menjadi pendaki cerdas, pendaki yang peduli diri, peduli kawan, dan peduli alam,” ujar Sapto.

Baca juga: Pembakar Sabana Gunung Gede Pangrango Sulit Terungkap, Ini Sebabnya

Disebutkan, beberapa aturan yang harus dipatuhi pendaki, di antaranya membawa perlengkapan standar pendakian serta mendirikan tenda di lokasi yang telah ditentukan.

“Mengisi form barang bawaan dan yang menghasilkan sampah serta membawa kembali sampah bawaannya saat turun,” kata dia.

Adapun larangan-larangan yang harus menjadi perhatian pendaki, di antaranya tidak membuat api unggun, tidak melakukan vandalisme pada fasilitas yang tersedia, dan menjaga etika konservasi dengan tidak membawa sabun mandi, pasta gigi, shampo maupun sabun cuci.

“Dilarang membawa minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang, dilarang membawa senjata tajam dan senjata api, dilarang membawa peraalatan elektronik yang bisa mengganggu flora dan fauna,” ujar dia.

“Serta tidak berbuat asusila dan perbuatan yang bertentangan dengan etika kesopanan,” tambah Sapto. 

Selain itu, pendaki juga dilarang mengambil flora fauna di dalam TNGGP, termasuk larangan membawa flora fauna ke dalam maupun ke luar kawasan konservasi.

“Selalu taati aturan dan jangan melanggar. Mari menjadi pendaki cerdas agar alam kita tetap lestari,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Bus Terguling di Ciater, Bey Keluarkan SE Kegiatan 'Study Tour'

Imbas Bus Terguling di Ciater, Bey Keluarkan SE Kegiatan "Study Tour"

Bandung
2 Mantan Bupati Serahkan Bukti Dukungan Calon Perseorangan Pilkada Garut 2024

2 Mantan Bupati Serahkan Bukti Dukungan Calon Perseorangan Pilkada Garut 2024

Bandung
Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Bandung
Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Bandung
Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak 'Allahu Akbar'

Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak "Allahu Akbar"

Bandung
Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Bandung
Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Bandung
Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Bandung
Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Bandung
Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Bandung
Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com