BANDUNG, KOMPAS.com - Upaya pengamanan Piala Dunia U-17 yang sebagian akan digelar di Stadion Si Jalak Harupat (SJH) Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terus ditingkatkan.
Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan, rapat koordinasi (rakor) dengan stakeholder terkait terus dilakukan untuk mengatur ketertiban di luar Stadion SJH.
Kusworo menyebut, tahapan pengamanan akan mulai dilakukan, mulai dari kontrol arus kendaraan, baik rute kedatangan dan kepulangan.
Baca juga: Bertemu Erick Thohir, Gibran Pastikan Kesiapan Piala Dunia U-17 di Solo: Tinggal Eksekusi Saja
Selain itu, body checking para penonton akan dilakukan steward, sebelum penonton memasuki SJH.
"Penonton keluar daripada stadion ya jadi mulai body checking oleh steward seandainya memerlukan bantuan kepolisian maka steward akan berkomunikasi dengan pihak kepolisian," katanya ditemui di Mapolresta Bandung, Selasa (31/10/2023).
Ia menambahkan, jika nantinya SJH harus steril dari kendaraan. Para Penonton yang membawa kendaraan bakal diarahkan untuk memarkirkan kendaraanya di area yang sudah disiapkan.
Baca juga: PLN Jamin Keandalan Pasokan Listrik Piala Dunia U-17 di Stadion GBT
"Kemudian juga kami sudah diskusikan mengenai rute kedatangan dan kepulangan bagaimana mengantisipasi karena memang SJH itu nantinya steril sehingga kendaraan akan parkir di Gedong Budaya Soreang (GBS) di Dome Balerame yang berada di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Bandung (Pemkab)," tambahnya.
Terkait angkutan massal yang akan membawa penonton ke SJH dari kantong parkir, Pemkab akan menyediakan puluhan shuttle bus.
Setelah pertandingan usai, pihaknya meminta para penonton agar bersabar menunggu shuttle bus yang akan kembali menjemput menuju tempat parkir di GBS dan di Dome Balerame.
Kusworo mengimbau, agar para penonton berprilaku tertib setelah pertandingan usai, dan tidak membuat penumpukan saat akan menaiki shuttle bus.
Ia meminta penonton sabar saat penjemputan pulang menggunakan shuttle bus.
"Tentunya nanti akan ada penumpukan pada saat masyarakat atau penonton masuk ke dalam bus yang akan digunakan untuk antar jemput itu sendiri. Mohon kesabarannya, karena dari awal kami sudah sampaikan mekanismenya akan demikian," beber dia.
Tak hanya pengaturan penonton, pihaknya bersama stakeholder lain pun telah menyepakati barang-barang yang dilarang dibawa oleh penonton.
Seperti minuman keras, narkoba, senjata tajam, flare, dan laser pointer.
"Barang barang terlarang kami mohon tidak dibawa sedari awal, sehingga tidak akan menyulitkan panitia body checking," ungkapnya.