Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Heboh, Pohon Tabebuya Mekar di Baleendah, Mirip Sakura di Jepang

Kompas.com - 15/11/2023, 16:11 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Warga Kabupaten Bandung, khususnya warga Kecamatan Baleendah di hebohkan dengan adanya pohon Tabebuya yang tengah bermekaran di Komplek Bumi Siliwangi, Kelurahan Manggahang, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Tak sedikit, warga yang menganggapnya sebagai bunga sakura yang biasa dijumpai di Jepang. Bahkan, ada pula yang sengaja datang, hanya untuk mengabadikan potret diri bersama bunga Tabebuya itu.

Video terkait keberadaan bunga Tabebuya itu sempat ramai di Instagram beberapa waktu lalu. Dalam video tersebut terlihat sejumlah warga secara bergiliran selfie di antara pohon Tabebuya.

Pantauan di lapangan, pohon Tabebuya tersebut tumbuh di sebuah area perumahan yang belum selesai terbangun.

Ada empat pohon Tabebuya tumbuh di area komplek tersebut. Tiga buah pohon berwarna putih dan satu pohon berwarna merah muda.

Keindahan bunga Tabebuya itu semakin menarik perhatian. Apalagi, terdapat beberapa bunga yang berguguran di sekitaran pohon, menambah kesan eksotis.

Keindahan bunga tersebut seperti menghipnotis warga yang berada di sekitaran komplek Bumi Siliwangi silih berganti berdatangan hanya untuk sekedar berfoto.

Beberapa warga tengah mengabadikan momen diantara pohon bunga Tabebuya di Komplek Bumi Siliwangi, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Rabu (15/11/2023)KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Beberapa warga tengah mengabadikan momen diantara pohon bunga Tabebuya di Komplek Bumi Siliwangi, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Rabu (15/11/2023)

Siti Rukoyah (40) salah seorang warga  Kecamatan Kutawaringin mengaku sengaja datang ke lokasi, lantaran melihat video yang beredar di Instagram beberapa waktu lalu.

Rasa penasaran, lantaran bunga Tabebuya itu persis seperti bunga sakura di Jepang, membuat ia dan beberapa sanak saudaranya datang ke Komplek Bumi Siliwangi. 

"Kebetulan lagi ada agenda ke daerah sini, keinget ada bunga itu yang lagi rame. Pas lihat, ini bagus banget, bunganya indah. Saya tadi langsung foto-foto," kata dia saat ditemui di lokasi, Rabu (15/11/2023).

Sebelumnya, Siti hanya tahu bahwa lokasi tersebut kerap digunakan warga sekitar untuk berolahraga.

"Enggak tahu awalnya ada bunga ini, tapi nanya ke saudara yang tinggal enggak jauh dari sini biasanya suka dipake olahraga juga ini tempat. Terus emang lokasinya bagus buat spot foto," ungkap dia. 

Hal serupa juga disampaikan Dina Melisa Putri (19) warga Kecamatan Baleendah yang sengaja datang untuk melihat bunga tabebuya tersebut.

Dina mengaku sudah tiga kali ke lokasi, pertama ia datang sendiri, selanjutnya dia datang bersama teman-temannya.

"Udah tiga kali lah ya, ya awalnya mah karena penasaran juga, tapi ke sininya nganter temen yang sama-sama penasaran," ujar dia.

Beberapa warga tengah mengabadikan momen diantara pohon bunga Tabebuya di Komplek Bumi Siliwangi, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Rabu (15/11/2023)KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Beberapa warga tengah mengabadikan momen diantara pohon bunga Tabebuya di Komplek Bumi Siliwangi, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Rabu (15/11/2023)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Bandung
Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Bandung
Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak 'Allahu Akbar'

Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak "Allahu Akbar"

Bandung
Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Bandung
Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Bandung
Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Bandung
Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Bandung
Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Bandung
Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Bandung
Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com