Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Jabar Mengaku Kantornya Didatangi 5 Anggota Intel Polisi, Alasannya Patroli

Kompas.com - 23/11/2023, 17:06 WIB
Faqih Rohman Syafei,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - DPD PDI-P Jawa Barat Ono Surono mengirimkan surat keberatan kepada Kapolda Jabar Irjen Akhmad Wiyagus, terkait sejumlah pria yang mengaku sebagai anggota polisi dari Direktorat Intelkam Polda Jabar, mendatangi kantor DPD PDI-P di Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung.

Lima pria yang mengaku anggota polisi itu datang sekitar pukul 09.00 WIB, Selasa (21/11/2023).

Baca juga: Atalia Ditugaskan Golkar Maju Pilkada Bandung, Ridwan Kamil: Diputuskan Februari

Surat keberatan itu bernomor 2939/EX/DPD-26/XI/2023 ke Polda Jabar. Dalam surat itu tercantum kronologi kedatangan lima pria diduga anggota polisi ke kantor DPD PDI-P Jabar.

Baca juga: Ridwan Kamil Ditugaskan Maju Pilgub Jabar dan DKI Jakarta

"Saya merasa terganggu (anggota polisi) nongkrong di situ (kantor DPD PDI-P Jabar), ngapain, tidak ada keperluan," kata Ketua DPD PD-P Jabar Ono Surono kepada awak media di Kampus UNPAD, Jalan Dipati Ukur, Kota Bandung, Jabar, Kamis (23/11/2023).

Ono mengatakan, lima pria itu datang saat kantor sedang sepi.

"Kebetulan saya sedang ngantor, datang jam 10.00 Wib, belum ada sekretariat yang datang. Tiba-tiba di ruangan tunggu atas banyak orang berpakaian preman," ucap Ono.

Ono menerangkan, dirinya sempat menanyakan maksud kedatangan para anggota polisi tersebut.

Pasalnya mereka sudah satu jam berada di ruang tunggu DPD PDI-P Jabar.

"Orang-orangnya asing bagi saya. Saya panggil OB, katanya mereka dari polisi. Saya samperin dan saya tanya, mereka mengaku dari polda, katanya lagi patroli dan kebetulan mampir," ucapnya.

Dia kemudian mengajak beberapa anggota polisi tersebut masuk ke ruangannya. Di dalam, Ono menanyakan maksud dan tujuan mereka datang ke kantor DPD PDI-P Jabar.

"Saya ajak ke ruangan saya, saya tanya, 'Bapak (anggota polisi) lagi melaksanakan tugas apa? Bilangnya terkait dengan Operasi Mantap Brata menjelang pemilu," ujarnya.

Masih di dalam ruangan, Ono juga menjelaskan kepada para anggota polisi tersebut terkait larangan bagi anggota Polri untuk mendatangi kantor partai hingga rumah pemenangan capres dan cawapres.

Larangan itu tertuang dalam surat telegram Kapolri bernomor STR/1124/XI/OPS 1.1.1/2023 tertanggal 3 November 2023.

Namun, para anggota polisi tersebut mengaku tidak mengetahui soal larangan itu. 

Ditegaskannya, DPD PDI-P Jabar selalu menginformasikan setiap kegiatan partai ke aparat keamanan dari tingkat polrestabes hingga polda.

Menurut Ono, kejadian ini semestinya tidak boleh terjadi. Mengingat, beberapa waktu lalu Pemprov Jabar bersama unsur TNI-Polri mendeklarasikan program Jabar Aman, Netral, dan Tenang (Jabar Anteng), sebagai bentuk keseriusan dalam menjunjung netralitas pada Pemilu 2024.

"Harusnya hal ini tidak terjadi, di tengah terkait isu netralitas TNI dan Polri yang saat ini menjadi pembahasan nasional. Apalagi setelah deklarasi Jabar Anteng maka tidak terjadi seperti itu," katanya.

Kompas.com sudah mencoba menghubungi Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo untuk melakukan konfirmasi.

Namun, Ibrahim tidak merespons pesan WhatsApp dan telepon Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Bandung
Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat 'Game Online', Pria asal Sumut Ditangkap

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat "Game Online", Pria asal Sumut Ditangkap

Bandung
Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Bandung
Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Bandung
Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Bandung
Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Bandung
Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Bandung
Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Bandung
Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Bandung
Berawal dari Notifikasi 'Sayang', Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Berawal dari Notifikasi "Sayang", Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

Bandung
Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com