BANDUNG, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) Anies Baswedan mengatakan, pemilihan presiden (pilpres) bukan hanya soal bergantinya nama presiden dan wakilnya, melainkan juga ada kebijakan yang mesti diubah atau diganti apabila diperlukan.
Ia menjelaskan, pilpres harus membawa gagasan yang baik dan kebijakan yang bisa dipertanggungjawabkan.
"Banyak dong, kan perubahan. Jadi maksud saya begini, gagasan yang dibawa, jadi saya perlu sampaikan ini kan banyak yang sering melihat approval rate tinggi, memang ini bukan soal approval rate saja," kata Anies kepada awak media saat kunjungan ke Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/11/2023).
Baca juga: Anies: Jangan Sampai Negara Membiarkan Petani Tidak Sejahtera Terus
Menurut dia, pilpres harus menjadi ruang untuk membicarakan nasib masyarakat. Apalagi, saat ini banyak warga yang mengeluhkan harga dan biaya hidup yang sangat tinggi.
"Tapi tanya kondisi masyarakat bagimana dengan harga pangan, lapangan pekerjaan, biaya hidup, dan jawabannya bisa dikatakan hampir semua mengatakan situasinya sulit," ujarnya.
Baca juga: Anies Singgung Harga Pangan Mahal, tapi Petani Terima Uang Sedikit
Anies menuturkan, kebijakan yang mempersulit rakyat pada saat ini bakal diubah apabila dirinya bersama Cak Imin terpilih menjadi presiden dan wakil presiden.
"Nah, kebijakan-kebijakan itulah yang akan diubah," bebernya.
Anies juga menyoroti soal investasi saat ini yang didorong tinggi, tetapi tidak menyerap tenaga kerja.
"Terkait tentang tata niaga pangan, terkait dengan investasi di sektor-sektor yang menyerap tenaga kerja. Nah, kita mau ubah investasinya didorong di sektor yang menyerap tenaga kerja," imbuhnya.
Ia berjanji perubahan terhadap kebijakan yang tidak berpihak yang akan diupayakan oleh dirinya dan Cak Imin.
"Jadi perubahannya seperti itu pada kebijakan karena kalau yang menjadi presiden dan wakil presiden sudah ada periodenya, tapi kebijakannya yang akan kita lakukan perubahan," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.