Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Santri di Kuningan Dianiaya Belasan Temannya hingga Meninggal

Kompas.com - 07/12/2023, 07:56 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KUNINGAN, KOMPAS.com - Tim Satuan Reskrim Polres Kuningan menyebut sebelum dinyatakan meninggal dunia, santri berinisial H sempat dilarikan ke rumah sakit, Jumat (1/12/2023).

Kondisi luka yang cukup serius diduga menjadi penyebab korban meninggal dunia pada senin (4/12/2023).

"Iya betul. Diduga akibat luka pukulan menyebabkan korban meninggal dunia. Hasil visum luka lebam (luka dalam) di bagian wajah, dada, badan, punggung, tangan, dan kaki," kata AKBP Willy Andrian, Kapolres Kuningan, saat ditemui Kompas.com di Mapolres Kuningan, Rabu (6/12/2023).

Baca juga: Santri di Kuningan Meninggal, Diduga Dianiaya Belasan Temannya

Willy menjelaskan, berdasarkan keterangan terduga pelaku dan saksi, peristiwa terjadi Kamis (30/11/2023) malam. 

"Kronologinya, Kamis malam dianiaya, Jumatnya dibawa ke rumah sakit, dan Senin korban meninggal dunia. Hari itu kami dapat informasi juga laporan, lalu langsung melakukan penanganan," tambah Willy.

Taufik Eka Fauzan Sukirman, Ketua Tim Kuasa Hukum Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kuningan menyampaikan kronologi kejadian.

Baca juga: Aniaya Teman hingga Meninggal, 6 Santri di Kuningan Jadi Tersangka

Pada Kamis (30/11/2023) pukul 23.00 WIB, korban dianiaya di lantai 3. Beberapa jam kemudian, tepatnya Jumat (1/12/2023) pukul 02.00 WIB, korban dibawa ke gudang di lantai 1. 

Korban, sambung Eka, dibawa ke gudang diduga untuk menghindari pemeriksaan petugas pondok pesantren menjelang subuh.

"Betul, saya pun mendapat informasi dari klien saya yang enam orang ini (terduga tersangka), bahwa jam 23.00 kejadian pemukulan di lantai 3 sampai sekitar jam 02.00 WIB. Dari situ, dibawa ke gudang di lantai 1 untuk menghindari petugas yang ingin membersihkan gedung," ungkap Eka dalam konfrensi pers di depan Polres Kuningan, Rabu (6/12/2023).

Setelah beberapa jam korban berada di dalam gudang, salah satu petugas Pondok Pesantren baru mengetahui dan melihat korban di lokasi dengan kondisi luka-luka.

Petugas tersebut langsung membawa korban ke klinik internal Ponpes Husnul Khotimah sekitar pukul 07.30 WIB.

Tim klinik melihat luka di tubuh korban tidak wajar sehingga dibawa ke Rumah Sakit Juanda. Dari sana dirujuk ke RSUD 45 karena rumah sakit sebelumnya tidak memiliki dokter saraf.

"Setiba di RS 45, dilakukanlah tindakan dengan bahasa ada yang rusak di dalam tubuhnya, hasil city scan nya, sehingga dilakukan operasi di hari Minggu tersebut," ungkap Eka.

Ponpes Husnul Khotimah Bantah Kelalaian

Eka menegaskan, pihak Ponpes Husnul Khotimah membantah adanya kelalaian, justru merasa kecolongan.

Pasalnya, dugaan penganiayaan tersebut terjadi di luar jam kegiatan belajar mengajar, yaitu berlangsung pada jam 23.00 WIB sampai jam 02.00 WIB, atau sekitar tiga jam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Bandung
Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat 'Game Online', Pria asal Sumut Ditangkap

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat "Game Online", Pria asal Sumut Ditangkap

Bandung
Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Bandung
Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Bandung
Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Bandung
Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Bandung
Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Bandung
Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Bandung
Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Bandung
Berawal dari Notifikasi 'Sayang', Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Berawal dari Notifikasi "Sayang", Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

Bandung
Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com