BANDUNG, KOMPAS.com - Empat pelaku pengeroyokan anggota polisi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat diamankan jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bandung.
Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan, peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi pada Rabu (20/12/2023) pukul 17.30 WIB.
Keempat pelaku pengeroyokan tersebut yakni TS (53), EH, DS (26), dan AS (27).
Baca juga: Miliki Senjata Rakitan untuk Curi Hewan Ternak, 2 Warga di Bima Ditangkap
Kusworo menjelaskan, kejadian tersebut berawal saat korban atas nama Chepy Dwiki Rustandi (35) yang berprofesi sebagai anggota polisi dalam perjalanan pulang, usai berdinas melakukan pengamanan.
"Berawal mula dari pulang anggota polisi ini pulang melaksanakan kegiatan pengamanan. Kemudian pada saat hendak pulang membeli susu untuk anaknya," katanya ditemui saat gelar perkara di Mapolresta Bandung, Jumat (22/12/2023).
Usai membeli susu, korban melanjutkan perjalanan. Saat itu korban melihat sekelompok anggota ormas tengah cekcok dengan salah satu pengendara yang sedang melalui jalan tersebut.
Kemudian korban berinsiatif untuk melerai cekcok antara sekelompok ormas dengan sopir itu.
"Pada saat itu polisi menggunakan jaket pada saat melerai dan tidak mengetahui bahwa itu polisi. Karena dilerai, segerombolan ormas tersebut melakukan pemukulan kepada polisi," ujarnya.
Korban, sambung Kusworo, mencoba memberitahu dirinya polisi dengan cara membuka jaket yang dikenakannya.
"Setelah jaketnya dibuka, ada satu orang yang terus melakukan pemukulan kepada anggota tersebut. Walaupun sudah tahu bahwa yang bersangkutan adalah polisi," jelasnya.
Saat melakukan aksinya, lanjut Kusworo, para pelaku dalam pengaruh alkohol.
"Iya ormas tersebut dalam kondisi pengaruh minuman keras. Mereka setelah menghadiri acara dan dalam kondisi mabuk melakukan penganiayaan kepada polisi," tuturnya.
Akibat pengeroyokan tersebut, korban mengalami luka lebam dibagian wajah
Ia membenarkan jika video pengeroyokan itu sempat tersebar di sosial media. Namun, dari video tersebut, pihaknya berhasil mengidentifikasi pelaku.
"Setelah itu dilakukan pencarian berdasarkan dengan video yang viral kami bisa langsung mengidentifikasi pelaku," tuturnya.