Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Video Anggota Satpol PP Garut Dukung Gibran Dapat Sanksi Sosial

Kompas.com - 08/01/2024, 10:27 WIB
Ari Maulana Karang,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Para anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Garut yang terlibat dalam pembuatan video dukungan terhadap Calon Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka disebut mengalami sanksi sosial dari masyarakat dan rekan kerjanya.

"Mental mereka down saat ini, sanksi sosial dari masyarakat sangat berat, mereka merasakan itu, termasuk dari teman-temannya."

Demikian kata Kepala Satpol PP Kabupaten Garut Usep Basuki Eko kepada wartawan, Senin (8/1/2024) pagi di Sekretariat Daerah Pemkab Garut.

Baca juga: Viral, Video Anggota Satpol PP Garut Dukung Gibran, Pelaku Utamanya Pegawai Kontrak Senior

Menurut Eko, akhir pekan kemarin, 13 anggota Satpol PP yang ada dalam video tersebut, sengaja menemui dia untuk meminta maaf atas kegaduhan yang mereka buat lewat video tersebut. 

"Mereka datang ke saya meminta maaf karena sudah bikin gaduh dan melihat saya di TV banyak tekanan," kata Eko.

Selain meminta maaf, kata Eko, mereka juga curhat tentang kondisi mereka saat ini termasuk sanksi sosial dari masyarakat yang terasa berat.

Menurut Eko, sampai keluar rumah pun mereka menjadi perhatian orang, termasuk dari teman-teman kerja, yang semuanya marah.

"Gara-gara ini (video), mereka dianggap tidak netral, makanya sekarang penertiban (APK) kencang-kencang mereka," kata dia.

Baca juga: Satpol PP Garut Dukung Gibran Disebut Tak Salahi Aturan, Ganjar: Pancing Orang Melanggar

Meski para anggota Satpol PP tersebut telah meminta maaf, namun menurut Eko, pelaku utama dalam video tersebut memang belum datang kepadanya.

"Yang datang bukan pelaku utama, tapi mereka yang diajak," kata dia.

Selanjutnya, Eko memastikan, semua anggota Satpol PP yang terlibat dalam video tersebut siap menghadapi pemeriksaan dari Bawaslu, termasuk pelaku utama.

"Pelaku utama belum ketemu sama saya, tapi nanti juga akan datang, tidak kabur, kalau kabur juga saya bersedia membantu Bawaslu mencarinya," tegas Eko.

Sampai saat ini, memang belum ada panggilan dari Bawaslu Garut. Namun, Eko tetap meminta kepada para anggotanya untuk kooperatif jika nanti dimintai keterangan.

"Saya arahkan mereka untuk kooperatif, jika ada panggilan harus hadir, sampaikan apa adanya, sejujurnya, saya juga kuatkan mental mereka," kata Eko.

Eko mengaku belum diperiksa Bawaslu terkait video dukungan terhadap Cawapres yang dibuat anak buahnya.

Baca juga: Todung Pertanyakan Kapasitas Moeldoko yang Bela Oknum Satpol PP Pendukung Gibran

Pertemuan dengan Bawaslu, menurut dia, baru sebatas koordinasi untuk langkah-langkah selanjutnya.

"Saya sudah diperiksa inspektorat dan BKD, Bawaslu baru koordinasi saja, kita juga sudah serahkan BAP yang kita buat beserta barang buktinya," sebut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bocah di Cianjur Meninggal Usai Diberi Suntikan Ketiga oleh Perawat Puskesmas

Bocah di Cianjur Meninggal Usai Diberi Suntikan Ketiga oleh Perawat Puskesmas

Bandung
'Long Weekend Waisak', Ganjil Genap di Puncak Berlaku 5 Hari

"Long Weekend Waisak", Ganjil Genap di Puncak Berlaku 5 Hari

Bandung
Kronologi Pembunuhan Perempuan di Lembang oleh Mantan Pembantu, Pelaku Dipergoki Warga

Kronologi Pembunuhan Perempuan di Lembang oleh Mantan Pembantu, Pelaku Dipergoki Warga

Bandung
Mediasi Gagal, Gugatan 2 Eks Bupati di Pilkada Garut Dilanjut Musyawarah

Mediasi Gagal, Gugatan 2 Eks Bupati di Pilkada Garut Dilanjut Musyawarah

Bandung
Cileunyi Bandung Semrawut, Sopir Angkot Berharap Ada Terminal

Cileunyi Bandung Semrawut, Sopir Angkot Berharap Ada Terminal

Bandung
MK Tolak Semua Gugatan Sengketa Pileg 2024 di Bandung Barat

MK Tolak Semua Gugatan Sengketa Pileg 2024 di Bandung Barat

Bandung
Jual Satwa Langka Dilindungi, Seorang Warga Garut Ditangkap

Jual Satwa Langka Dilindungi, Seorang Warga Garut Ditangkap

Bandung
Wilayah Cileunyi Tak Kunjung Punya Terminal, Apa yang Terjadi?

Wilayah Cileunyi Tak Kunjung Punya Terminal, Apa yang Terjadi?

Bandung
Seorang Pria di Lembang Bunuh Mantan Majikan Pakai Balok Kayu

Seorang Pria di Lembang Bunuh Mantan Majikan Pakai Balok Kayu

Bandung
Muncul Wacana Ridwan Kamil-Raffi Ahmad pada Pilkada 2024, Golkar: Siapa Saja Masih Mungkin

Muncul Wacana Ridwan Kamil-Raffi Ahmad pada Pilkada 2024, Golkar: Siapa Saja Masih Mungkin

Bandung
Mayat Perempuan Ditemukan di Pesawahan Nagreg Bandung, Keluarga Tolak Otopsi

Mayat Perempuan Ditemukan di Pesawahan Nagreg Bandung, Keluarga Tolak Otopsi

Bandung
Kisah Gadis di Indramayu Berpenampilan Laki-laki agar Bisa Kerja Jadi Buruh Bangunan demi Sang Adik

Kisah Gadis di Indramayu Berpenampilan Laki-laki agar Bisa Kerja Jadi Buruh Bangunan demi Sang Adik

Bandung
Anaknya Dipenjara Seumur Hidup, Suratno Tetap Yakin Sudirman Bukan Pembunuh Vina

Anaknya Dipenjara Seumur Hidup, Suratno Tetap Yakin Sudirman Bukan Pembunuh Vina

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Buru Penganiaya Perias Pengantin di Sukabumi, Polisi Sebar Identitas dan Foto Pelaku

Buru Penganiaya Perias Pengantin di Sukabumi, Polisi Sebar Identitas dan Foto Pelaku

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com