Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Cimahi Disebabkan Masifnya Pembangunan Perumahan di KBU

Kompas.com - 10/01/2024, 18:25 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIMAHI, KOMPAS.com - Banjir langganan yang kerap mengepung Kota Cimahi disebut sebagai banjir kiriman dari wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) bagian utara.

Alih fungsi lahan di Kawasan Bandung Utara (KBU) seperti di kawasan Parongpong, Cisarua, dan Lembang, Bandung Barat diduga menjadi sebab utama besarnya kiriman debit air saat terjadi hujan deras.

Alih fungsi lahan itu mewujud pembangunan kompleks perumahan-perumahan baru yang didirikan pelaku usaha properti, sehingga daerah tangkapan air di bagian utara Bandung semakin tahun semakin berkurang.

Baca juga: KPU Cimahi Pecat Panitia Pemungutan Suara yang Ikut Deklarasi Prabowo-Gibran

"Di wilayah atas (Bandung Barat), pembangunan perumahan-perumahan terus jalan, jadi kita lihat dampaknya seperti itu, air yang datang selalu besar. Bahkan hujan sedang saja kita lihat air semakin besar, ya bisa jadi (alih fungsi lahan)," ungkap Camat Cimahi Utara, Rully Sulfanorida saat dihubungi, Rabu (10/1/2024).

Padahal, Kawasan Bandung Utara merupakan kawasan yang dilindungi sebagai kawasan resapan air untuk masyarakat Bandung Raya.

Baca juga: 2 Rumah di Cimahi Hancur Diterjang Banjir, Penghuni Terpaksa Mengungsi

 

Maka untuk melindungi kawasan itu, Pemprov Jabar melakukan pembatasan pembangunan dengan ketentuan hanya 20 persen lahan Bandung Utara yang boleh dibangun, sementara 80 persennya harus menjadi ruang terbuka hijau (RTH).

"Itu saya setuju. Karena itu maka daerah resapan air berkurang. Kan di wilayah (Bandung Barat) atas kita ngebangun terus ya, tapi bukan wilayah Cimahi," sebut Rully.

Sementara itu Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi Dicky Saromi mengatakan, pihaknya sadar betul persoalan banjir di Kota Cimahi harus diselesaikan secara keroyokan oleh kabupaten/kota di wilayah cekungan Bandung.

"Kita tidak perlu mengomentari yang lain (alih fungsi lahan Bandung Utara). Nanti pada forum kawasan Bandung Raya, banjir ini kita akan bicarakan karena mau tidak mau harus koordinasi juga dengan daerah lain," kata Dicky.

Sebab jika penyelesaian banjir musiman hanya diselesaikan parsial oleh Pemkot Cimahi, maka penanggulangan banjir Cimahi niscaya tak akan pernah usai.

Dicky tak mau berkomentar banyak mengenai menjamurnya bisnis properti di KBU. Ia hanya ingin memastikan bahwa pembangunan perumahan di wilayah Kota Cimahi berjalan sesuai tata ruang yang diperuntukkan.

"Saya akan lihat kembali ini (pembangunan), tapi setahu saya untuk pembangunan baru, kita mengacu kepada apa yang sudah diatur di dalam KBU," sebut Dicky.

"Contoh di tata ruang kita itu sudah ada tentang peruntukan lahan sawah yang dilindungi, jadi nanti saya akan pegang itu. Jadi tidak semuanya (lahan bisa dibangun), itu sudah kita atur sedemikian rupa," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Bandung
Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bandung
Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Bandung
Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Bandung
Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Bandung
Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Bandung
Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Bandung
Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Bandung
Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Komplotan Penyelewengan Elpiji Subsidi Ditangkap, Keuntungan Rp 592 Juta

Komplotan Penyelewengan Elpiji Subsidi Ditangkap, Keuntungan Rp 592 Juta

Bandung
Peminat UTBK ITB 2024 Turun Dibanding Tahun Lalu

Peminat UTBK ITB 2024 Turun Dibanding Tahun Lalu

Bandung
Menengok 3 Lokasi Pembunuhan Vina Usai 8 Tahun Berlalu

Menengok 3 Lokasi Pembunuhan Vina Usai 8 Tahun Berlalu

Bandung
Pemkot Bandung Terapkan Teknologi Pengelolaan Sampah RDF di 4 TPST

Pemkot Bandung Terapkan Teknologi Pengelolaan Sampah RDF di 4 TPST

Bandung
Minta Dibunuh, Pria Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Sempat Sodorkan Uang Rp 300.000 ke Warga

Minta Dibunuh, Pria Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Sempat Sodorkan Uang Rp 300.000 ke Warga

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com