Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Rumah di Cimahi Hancur Diterjang Banjir, Penghuni Terpaksa Mengungsi

Kompas.com, 7 Januari 2024, 20:40 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Farid Assifa

Tim Redaksi

CIMAHI, KOMPAS.com - Banjir dengan arus deras yang menghancurkan dua bangunan rumah warga di Kampung Balimbing, RT 03 RW 13, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat.

Peristiwa banjir yang menerjang kampung Balimbing itu terjadi setelah wilayah Kota Cimahi diterjang hujan deras seharian pada Sabtu (6/1/2024) kemarin.

Debit air dari arah utara mengalir deras menghantam sebuah benteng bangunan sarana olahraga mini soccer, benteng yang tak kuat menahan debit air akhirnya roboh menimpa sebuah bangunan rumah milik Raditya.

Baca juga: Bangunan Rumah dan Sekolah di Kota Cimahi Jebol Dihantam Pergerakan Tanah

Sementara satu bangunan di depan rumah Raditya mengalami jebol setelah limpasan air banjir mengalir deras usai benteng mini soccer roboh.

"Kerusakan hampir 100 persen, karena rumah tertimpa benteng mini soccer. Parahnya karena itu, bukan karena banjirnya," kata Raditya saat ditemui di rumahnya, Minggu (7/1/2024).

Malam saat peristiwa itu terjadi, keluarga Raditya tengah disibukkan dengan mengamankan sejumlah perabotan dan barang-barang penting lantaran debit air di dalam rumah sudah mulai meninggi hingga 60 centimeter.

"Jadi di dalam itu sedang evakuasi barang-barang, karena sudah banjir. Air banjir semakin tinggi sampai kedalamannya seperut istri saya," ujar Radit.

"Tanpa ada aba-aba, benteng tiba-tiba ambruk. Istri sama adik alhamdulillah selamat, tapi ada luka ringan karena memang tertimpa bangunan rumah," imbuhnya.

Menurut Radit, saat kejadian debit air mengalir cukup deras melalui sungai yang berada di seberang benteng. Semakin lama, air di sungai itu meluap dengan arus cukup kencang hingga menghantam benteng.

"Kemungkinan ambruknya karena tidak kuat menahan air. Air dari sungainya limpas sampai akhirnya menimpa rumah karena bentengnya ambruk," sebut Radit.

Di rumah tersebut, Raditya tinggal bersama istri dan satu orang adiknya. Mereka terpaksa harus mengungsi lantaran rumahnya sudah rata dengan tanah.

"Sekarang ngungsi ke rumah kakek, nggak jauh sih. Kalau rumah ya habis, barang-barang juga. Yang penting selamat dulu saja," ucap Radit.

Selain rumah Raditya, banjir itu juga merendam rumah milik Didin. Genangan air di dalam rumah Dindin bahkan mencapai kedalaman 1,5 meter, sehingga satu keluarga di dalam rumah itu terpaksa mengungsi.

"Kalau rumah saya air itu 1,5 meter, karena lokasi rumahnya berasa di dataran bawah. Ya, habis semua, yang penting anak istri selamat. Waktu kejadian itu langsung saya ungsikan, karena air memang tiba-tiba masuk rumah itu sudah sepaha orang dewasa," papar Didin.

Baca juga: Cegah Macet Malam Tahun Baru, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Cimahi dan Bandung Barat

Secara terpisah, Ketua RT 03 Muhtar menjelaskan, banjir yang melanda permukiman di wilayahnya tercatat ada sepuluh unit, dua rumah di antaranya masuk dalam kategori rusak berat.

"Yang terdampak banjir itu 10 rumah, 2 rumah rusak parah. Sekarang kebutuhan warga itu pakaian, obat-obatan, air bersih, karena semua habis terendam kan. Sebagian mengungsi ke saudaranya," jelasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau