Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diburu, Pemilik Kabel yang Tewaskan Pengendara Motor di Bandung

Kompas.com, 28 Februari 2024, 15:18 WIB
Agie Permadi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Penyelidikan terkait tewasnya seorang pengendara motor karena terjerat kabel di Jalan Peta, Kota Bandung, Jawa Barat pada Mingu (25/2/2024) lalu, hingga kini masih berlanjut.

Setelah merampungkan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi bakal melayangkan panggilan terhadap beberapa instansi terkait.

Pemanggilan ini dilakukan untuk mencari titik terang dan memburu siapa pemilik kabel tersebut.

Baca juga: Kabel yang Jerat Pengendara Motor hingga Tewas di Bandung Putus karena Usang

Diberitakan sebelumnya, kabel "sling" yang menjerat leher Dodih (60) terkait di tiang Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Diduga, kabel tersebut putus lantaran berkarat atau telah usang dimakan waktu.

"Selanjutnya pemanggilan terkait dengan pemeliharaan tiang-tiang yang berada di lokasi baik tiang 'sling'-nya maupun kabel lainnya," ucap Kanit Gakkum Satlantas Polrestabes Bandung, AKP Arif Saiful Haris.

Menurut dia, ada tiga instansi yang bakal dipanggil ke Polrestabes Bandung.

"Sementara tiga pihak, dari pihak PLN, Diskominfo, dan yang ketiga dari Telkom," kata Arif saat ditemui di lokasi, Rabu (28/2/2024).

Baca juga: Polisi Belum Ketahui Pemilik Tiang Kabel Pembawa Maut di Bandung

Sementara itu, pengawas panggilan dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Encuy mengaku, pihaknya kini berfokus merapikan kabel optik yang ada di setiap perempatan, salah satunya di perempatan Jalan Peta.

"Berhubung ada kejadian di sini sekarang diprioritaskan crosing-crossing (kabel) aja di perempatan gitu," ucap dia.

Dijelaskan, kabel yang putus dan menewaskan pengendara motor tersebut adalah kabel 'sling' yang menyangga tiang di sekitar lokasi.

"Yang putus kemarin kabel 'sling' penyangga tiang. Efeknya sebetulnya mungkin putus tiang kalau ketarik kabel lain bisa condong, jadi ini nyangga," ujar Encuy.

Baca juga: Teka-teki Pemilik Kabel Perenggut Nyawa di Bandung...

Saat ini, pihaknya tengah melakukan pemeliharaan kabel optik agar kabel-kabel tersebut tidak menjuntai ke bawah.

"Mana yang 'melendoy' dirapikan. Kendalanya (jika menjuntai ke bawah) bisa kesabet sama mobil," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, Dodih tewas karena lehernya tersangkut kabel di Jalan Peta, Kota Bandung.

Dodih yang tengah mengendarai motor bernopol D 2069 GM jenis Yamaha Jupiter melaju dari jalan Peta.

Di lokasi kejadian, leher Dodih terjerat kabel yang membentang turun menghalangi jalan. 

"Korban meninggal di lokasi kejadian dan langsung dibawa ke RSHS Bandung," ucap Arif.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Bandung
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Bandung
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Bandung
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
Bandung
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau