BANDUNG, KOMPAS.com- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin menyebut, jumlah penumpang yang berangkat melalui Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati tercatat sekitar 2.000 per harinya.
Angka tersebut masih jauh dari target yang dicanangkan yaitu 7.500 penumpang per harinya.
Untuk mendongkrak grafik peningkatkan penumpang dari bandara terbesar kedua di Indonesia tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) berencana bakal menambah kembali rute penerbangan.
"Kami upayakan penambahan rute tapi belum, seperti apa nanti. Intinya masih jauh dari target jumlah penumpang, kita inginkan ada kenaikan," ujar Bey di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (13/2/2024).
Baca juga: Exit Tol Kertajati Majalengka Terendam Banjir, Pengendara Diminta Lewat Tol Sumberjaya
Bey mengaku, sejak kembali beroperasi sejak 29 Oktober 2023, Pemprov Jabar terus berupaya agar Bandara Kertajati ramai setelah 'mati suri' beberapa waktu lalu.
Meski demikian, diakuinya upaya tersebut belum membuahkan hasil yang optimal. Meski pada awal-awal beroperasi kembali, bandara yang terletak di Majalengka itu ramai penumpang.
"Kami masih berupaya bagaimana meningkatkan kinerja Kertajati. Beberapa opsi termasuk penambahan rute penerbangan dan lain-lain," kata Bey.
Memanfaatkan momen mudik Idul Fitri atau lebaran 1445 Hijiriah, Pemprov Jabar berupaya menambah lagi rute penerbangan domestik yakni menuju ke Surabaya.
Tentunya, harapannya dengan adanya rute tersebut akan memancing masyarakat Jabar untuk terbang melalui Bandara Kertajati.
"Kami coba ke Surabaya atau seperti apa, belum ada juga. Penambahan rute dan jam penerbangan mesti dilakukan," tambah Bey.
Baca juga: Pemprov Jabar Klaim Ada Investor Asing Ingin Tanam Modal ke Bandara Kertajati
Upaya penambahan rute dan jam tersebut itu, kata Bey telah dibicarakan ke Kementerian Perhubungan Dirjen Perhubungann Udara agar bisa disetujui. Namun masih respon juga dari pihak maskapai.
"Sudah sering dari BIJB, dari saya juga minta terus ke Dirjen Perhubungan Udara untuk penambahan. Tapi ini kan seperti telur dan ayam ya, jadi maskapai nunggu bener gak akan ramai, sementara kita juga bagaimana menawarkan Kertajati kalau rutenya terbatas," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.