Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Bandung Kelola Sampah Organik 2 Ton Per Hari dengan Maggot

Kompas.com - 25/03/2024, 14:34 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Sejak 4 tahun lalu, warga di Kelurahan Rancabolang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat, telah memanfaatkan maggot.

Lambat laun, hasilnya makin terlihat. Bahkan di tahun 2024, pada tahun keempatnya, wilayah ini setiap hari mampu mengolah 2 ton sampah organik.

"Pengelolaan sampah di Kelurahan Rancabolang mendekati paripurna. Dengan maggot, tapi kita sudah 4 tahun lebih awal (melaksanakan)," ujar Lurah Rancabolang, Ahmad Nurhasan dalam rilisnya, Senin (25/3/2024).

Baca juga: Selama Ramadhan, Volume Sampah di Yogyakarta Bertambah 10 Ton per Hari

Ia mengungkapakan, sejak 22 November 2019 kelurahannya sudah merintis pengelolaan maggot. Meskipun alat pendukung masih terbatas. Saat itu baru bisa mengentaskan sampah dapur 200-300 kg per hari.

Pada Juni 2020, Kelurahan Rancabolang mendapatkan CSR Rp 50 juta dari salah satu perusahaan BUMN untuk pengembangan maggot. Dari bantuan tersebut peningkatan pengelolaan sampah pun terjadi signifikan.

Baca juga: Alami Kecelakaan, Truk Sampah Tumpah di Jalan Raya Padalarang

"Uang Rp 50 juta itu untuk pengembangan maggotisasi. Kita diberikan alat, seperti boks dan sebagainya. Dari bantuan tersebut kita meningkat pengeloaan sampahnya menjadi 500-600 kg per hari," ungkap Ahmad.

Ketika Kota Bandung darurat sampah, ia mengedarkan surat kepada Ketua RT untuk memilah sampah dari sumbernya.

"Kita sosialisasi dengan masif, sampai kelompok, majelis taklim, RT, RW, masjid, saat awal tahun juga ada rembug warga, obrolan 'door to door', kita selipkan ini," ujarnya.

Atas kerja keras selama ini, semua RW di Kelurahan Rancabolang sudah menjadi Kawasan Bebas Sampah (KBS) pada 9 Januari 2024.

"Kami satu-satunya kelurahan di Kota Bandung yang sudah semua RW KBS. Sehingga dalam waktu dekat, kita akan diresmikan kawasan pertama KBS," tuturnya.

Ahmad menyampaikan, pengelolaan maggot merupakan metode paling mudah dilakukan dan paling ramah lingkungan.

"Dari maggot itu tidak ada yang terbuang sia-sia. Dari fresh maggot, kita panen 75-80 kg per hari," ungkapnya.

Ia memgungkapkan, di Kelurahan Rancabolang mampu menyelesaikan sampah dapur sekitar 2 ton per hari. Namun, produksi sampah hanya 900 kg-1,3 ton per hari.

"Untuk menambahnya, kita ambil limbah sayur dan buah di Pasar Induk Gedebage. Per minggu itu 700 kg-1 ton sampah sayur dan buah untuk menutupi itu," ungkapnya.

"Kita ada ternak ayam, lele, dan bebek. Kita jadikan maggot sebagai pakan ayam, lele, dan bebek. Dengan maggot tiap hari, lele dalam usia 2 bulan bisa panen. Bahkan 2,5 bulan itu 1 kg isinya 5 ekor," beber Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com