Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Jabar Buka Gedung Pakuan untuk Umum, Ada "Tour Guide" Gratis

Kompas.com - 26/04/2024, 18:01 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat bakal membuka Gedung Pakuan atau rumah dinas Gubernur Jabar yang berlokasi di Jalan Cicendo, Kota Bandung sebagai tempat wisata.

Gedung Pakuan yang merupakan salah satu obyek bersejarah di Kota Bandung itu terbuka gratis untuk umum setiap akhir pekan.

"Tujuannya supaya orang (tahu). Pakuan kan menggunakan APBD pemeliharaannya. APBD dari rakyat, kami ingin supaya masyarakat tahu."

Demikian kata Penjabat Gubernur Jabar, Bey Machmudin usai rapat pimpinan di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (26/4/2024).

Baca juga: Gedung Pakuan: Alamat, Sejarah, dan Fakta Menarik Rumah Dinas Gubernur Jabar

Bey menerangkan, masyarakat yang ingin berkunjung ke Gedung Pakuan bisa memesan tiketnya di aplikasi Sapawarga.

Ada pun waktu operasionalnya pada Sabtu dan Minggu dibagi menjadi dua shift. "Itu setiap Sabtu dan Minggu. Jam 09.00-11.00 WIB dan 13.00-15.00 WIB," katanya.

Nantinya, kata Bey, akan disediakan tour guide bagi masyarakat yang berkunjung ke Gedung Pakuan.

Masyarakat lalu akan mendapat penjelasan tentang sejarah gedung yang menjadi rumah dinas Gubernur Jabar itu.

Selain sebagai wisata semata, masyarakat yang berkunjung pun akan diberikan pemahaman tentang bagaimana sejarah Gedung Pakuan sejak masa Kolonial hingga saat ini.

"Nanti ada tour guide segala macam. Kurang lebih seperti itu (obyek wisata) seperti tur Gedung Sate. Enggak (dipungut biaya)," kata dia.

Gedung Pakuan merupakan bangunan bersejarah yang didirikan pada masa kolonial Belanda pada masa kepemimpinan Gubernur Jenderal Ch. F. Pahud.

Bangunan Gedung Pakuan dirancang oleh seorang insinyur yang menjabat sebagai Kepala Departement van Burgerlijke Openbare Werken (B.O.W).

Pembangunan gedung ini merupakan hasil dari kebijakan pemindahan Ibu Kota Karesidenan Priangan dari Cianjur ke Bandung.

Walau begitu, rencana pemindahan ibu kota karesidenan itu baru dapat dilaksanakan oleh Residen Van der Moore pada tahun 1864, setelah Gunung Gede meletus dan menghancurkan Kota Cianjur.

Gedung Pakuan kemudian menempati lahan seluas kurang lebih tiga hektar, dan mulai dibangun pada tahun 1864-1867.

Setelah masa kemerdekaan, pada 1948 Gedung Pakuan digunakan sebagai rumah dinas Wali Negara Pasundan yaitu R.A.A Wiranatakusumah.

Kemudian pada tahun 1950, gedung ini pun digunakan sebagai rumah dinas Gubernur Jawa Barat saat itu, Mas Sewaka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejari Purwakarta Sita Mobil Mewah, Barang Bukti Dugaan Gratifikasi ASN

Kejari Purwakarta Sita Mobil Mewah, Barang Bukti Dugaan Gratifikasi ASN

Bandung
Isi Percakapan Anak Sulung dengan Yanti, 20 Menit Sebelum Dimutilasi Suaminya di Ciamis

Isi Percakapan Anak Sulung dengan Yanti, 20 Menit Sebelum Dimutilasi Suaminya di Ciamis

Bandung
Kronologi Terungkapnya Kasus Istri Ternyata Laki-laki di Cianjur

Kronologi Terungkapnya Kasus Istri Ternyata Laki-laki di Cianjur

Bandung
Diperiksa Kejiwaan, Tersangka Mutilasi Istri di Ciamis Banyak Diam

Diperiksa Kejiwaan, Tersangka Mutilasi Istri di Ciamis Banyak Diam

Bandung
Tutup Pabrik di Purwakarta, Bata PHK 275 Karyawan

Tutup Pabrik di Purwakarta, Bata PHK 275 Karyawan

Bandung
Kasus Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur, 'Pengantin Wanita' Mengaku Bernama Adinda Kanza

Kasus Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur, "Pengantin Wanita" Mengaku Bernama Adinda Kanza

Bandung
Diduga Ngantuk, Pejabat Disdik Jabar Tabrak Stum Perbaikan Tol Cipali

Diduga Ngantuk, Pejabat Disdik Jabar Tabrak Stum Perbaikan Tol Cipali

Bandung
Keroyok Orang dengan Sajam di Cicalengka, Anggota Moonraker Ditangkap

Keroyok Orang dengan Sajam di Cicalengka, Anggota Moonraker Ditangkap

Bandung
Usai Memutilasi Istri, Suami di Ciamis Sempat Serang Babinsa dan Kades

Usai Memutilasi Istri, Suami di Ciamis Sempat Serang Babinsa dan Kades

Bandung
WNI asal Cirebon Diduga Tewas Ditusuk di Daegu Korea Selatan

WNI asal Cirebon Diduga Tewas Ditusuk di Daegu Korea Selatan

Bandung
Pemprov Jabar Awasi Bata Penuhi Hak Ratusan Pekerja yang Di-PHK

Pemprov Jabar Awasi Bata Penuhi Hak Ratusan Pekerja yang Di-PHK

Bandung
Saat Jambret Telan Gelang Emas 2,3 Gram gara-gara Panik Tertangkap...

Saat Jambret Telan Gelang Emas 2,3 Gram gara-gara Panik Tertangkap...

Bandung
Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur Berujung Damai, Apa Alasannya?

Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur Berujung Damai, Apa Alasannya?

Bandung
Pria di Sukabumi Bunuh Waria karena Dipaksa Hubungan Badan

Pria di Sukabumi Bunuh Waria karena Dipaksa Hubungan Badan

Bandung
159 Warga Purwakarta Diduga Keracunan, Korban Cium Bau dari Daging Hidangan Hajatan

159 Warga Purwakarta Diduga Keracunan, Korban Cium Bau dari Daging Hidangan Hajatan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com