Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bey Ungkap Ada yang "Jual Kursi" Rp 15 Juta Saat PPDB

Kompas.com - 02/04/2024, 14:50 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com-Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin berkomitmen memberantas dugaan praktik jual beli kursi jalur penerimaan peserta didik baru (PPDB).

Dalam waktu dekat, dia akan menggelar rapat untuk memastikan PPDB 2024 bisa berjalan bersih dan sesuai harapan.

"Rabu, saya akan rapat. Ingin melihat aturannya seperti apa, karena banyak cela (kecurangan) di sana," kata Bey di Rumah Dinas Gubernur Jabar, Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (1/4/2024) malam.

Baca juga: Kemenag Akan Buka MAN IC di Sumedang, PPDB Dimulai Juni 2024

Bey mengatakan, dalam praktik jual beli PPDB tersebut untuk satu kursi bisa dihargai hingga belasan juta rupiah.

Oleh sebab itu, dia pun meminta Sekda Jabar yang baru yakni Herman Suryatman untuk segera membereskan masalah tersebut. Jangan sampai kecurangan dalam PPDB merugikan siswa.

"Terdengar satu kursi sampai Rp 15 juta. Indikatornya sangat tidak jelas. Ada jalur prestasi dan zonasi," ucap Bey.

Menurut Bey, praktik jual beli PPDB tersebut akan berdampak buruk pada sistem pendidikan dan memengaruhi kualitas sumber daya manusia (SDM) di Jabar.

Apalagi segala sesuatu hal yang diawali dengan praktik nepotisme hasilnya akan buruk juga.

Bahkan, Bey juga mendengar ada siswa yang masuk lewat praktik nepotisme tersebut diistimewakan.

"Indikatornya sangat tidak jelas. Bagaimana persoalan PPDB ini bisa berjalan baik dan transparan," terang Bey.

Baca juga: Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Dia menambahkan, PPDB 2024 akan dilaksanakan pada Mei mendatang dengan lima jalur untuk masuk SMA mulai dari afirmasi, prestasi lomba, nilai akademik, zonasi dan pindah tugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com