Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 4 Tahun Tewas di Angkot, Ibu Kaget Tubuhnya Sudah Kaku

Kompas.com - 05/04/2024, 22:36 WIB
Farida Farhan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

 

KARAWANG, KOMPAS.com - BTM (4) tewas di dalam angkot saat perjalanan pulang ke rumah neneknya di Purwakarta dari Citarik, Cicalengka, Jawa Barat, Jumat (5/4/2024). BTM tewas usai dianiaya dan diusir ayah tirinya.

Baca juga: Kakek Pengendara Motor Tewas Tertimpa Tiang Listrik di Jalan Blora-Cepu

Jenazah BTM dibawa ke RSUD Bayu Asih Purwakarta dengan diiringi tangis sang ibu, Yuni Trisnawati (33). 

Baca juga: Aniaya Anak hingga Tewas, Ayah Tiri di Cicalengka Bandung Ditangkap

Yuni menjelaskan, sebelum diusir, BTM diduga mendapatkan kekerasan dari ayah tirinya, UM (31) pada Kamis (4/4/2024). 

"Awalnya disuruh ke warung sama suami, tiba-tiba pulang, anak sudah basah kuyup. Terus enggak lama, dibawa nongkrong sama suami," kata Yuni di RSUD Bayu Asih, Jumat. 

Setelah pulang nongkrong, BTM langsung masuk kamar. Tiba-tiba dia mengeluh sakit di bagian perut. 

"Habis itu muntah-muntah dari sore sampai malam," ujar Yuni. 

Yuni akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah ibunya di Purwakarta naik bus dari Bandung.

Sampai di Purwakarta Jumat pagi, dia bersama BTM dan seorang anaknya yang lain, melanjutkan perjalanan menggunakan angkot. 

"Tapi sebelum pulang, mau laporan dulu ke polisi. Sebelum kantor polisi, baru ketahuan anak itu sudah kaku, sudah meninggal di dalam angkot," ujarnya.

"Bapak tiri yang aniaya, kejadian kemarin sore. Ketahuan meninggal tadi pagi di angkot mau pulang. Kan semalam diusir tuh sama bapak tirinya. Semalam tuh dikasih makan, tapi anak enggak mau, terus malah dipaksain makannya. Terus sambil digaplokin sama dijedotin kepalanya ke tembok," ungkap Yuni.

Yuni mengatakan, suaminya sering melakukan kekerasan terhadap BTM. Yuni sudah berupaya untuk melindungi BTM.

"Soalnya sebelumnya enggak kenapa-napa. Terus dia jawab, katanya ditonjok ayah, bagian perut, enggak tahu masalah apa. Sehari-sehari emang sudah sering aniaya dan saya sudah sabar-sabarin. Awalnya marah-marah, dikira anaknya mungkin bohongan sakit perutnya, padahal mah muntahnya banyak sampai muntah kuning," ujar Yuni.

Yuni menikah dengan UM empat bulan lalu. Ia masih mempertahankan pernikahan dengan UM demi anaknya.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Purwakarta AKP Arwin Bachar mengatakan, kasus tersebut sudah dilimpahkan ke Polresta Bandung. 

"Kami menerima laporan. Kami sudah lakukan visum dan kasus ini kami sudah limpahkan ke Polresta Bandung yang menjadi tempat kejadian perkara. Berdasarkan informasi, pelakunya juga sudah ditangkap," ujar Arwin saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com