CIREBON, KOMPAS.com - Selama Januari-April 2024, sebanyak empat warga Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, meninggal dunia karena DBD (demam berdarah dengue).
Sedangkan jumlah warga yang positif DBD selama periode tersebut mencapai 496 pasien. Jumlah tersebut masih memungkinkan terus bertambah karena pendataan masih dilakukan.
"Data ini sejak Januari hingga Minggu ke-17 atau sekitar tanggal 26 April 2024, sudah 496 pasien," Sub koordinator Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Subhan kepada Kompas.com di ruang kerjanya, Selasa (30/4/2024).
Baca juga: 21.000 Warga Jabar Terserang DBD selama 2024, 177 Meninggal Dunia
Data ini meningkat lebih dari 50 persen dibanding total penderita DBD tahun 2023. Terhitung Januari- Desember 2023, terdapat 728 pasien DBD, dengan jumlah kematian 5 orang.
Subhan menyebut, tren kenaikan penderita DBD terjadi pada April, Mei, Juni, kemudian terjadi lagi di akhir tahun. Pola-pola seperti ini sudah dipelajari tim dinas kesehatan sejak lima tahun terakhir.
Karena itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon berkerjasama dengan seluruh Puskesmas, perangkat desa dan pihak terkait, bersama-sama meningkatkan kesadaran gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Baca juga: Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat
Menurutnya, PSN lebih efektif untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti.
Aktivitas fogging akan dilakukan setelah melewati banyak tahapan dan penelitian. Seperti yang dilakukan tim Puskesmas Sidamulya Kecamatan Astanajapura.
Tim Puskesmas, kata Subhan, telah proaktif rapat lintas sektoral menanggapi temuan kasus. Mereka bersama pihak kecamatan, desa, dan juga TNI Polri, langsung melakukan gerakan PSN Massal, yang ditindaklanjuti dengan fogging ke titik-titik terdampak.
Farida Zahrha, dokter yang juga petugas Puskesmas Sidamulya Kecamatan Astanajapura, menyampaikan fogging yang dilakukan tim gabungan merupakan tindak lanjut dari penanganan awal adanya kasus yang menimbulkan kematian.
Petugas memulai titik penyemprotan pertama pada rumah yang dihuni anak berinisial L (9) di Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon.
L meninggal dunia positif DBD setelah mengalami panas tinggi, bintik merah, dan muntah-muntah. L mengembuskan napas terakhir pada 18 April 2024.
"Fogging dimulai dari rumah pasien terus bergerak memutar dengan radius sekitar 100-200 meter ke pemukiman sekitar. Ada beberapa warga juga di lingkungan ini yang positif, jadi ini yang diprioritaskan, termasuk penanganan lanjutan," kata Farida saat ditemui Kompas.com, Senin (29/4/2024) siang.
Farida menegaskan, fogging dilakukan setelah melalui tahapan rapat, penelitian, PSN. Penentuan fogging pun diputuskan Dinas Kesehatan yang berwenang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.