CIREBON, KOMPAS.com - Marliyana (33), kakak kandung Vina, gadis 16 tahun korban kebrutalan geng motor Cirebon pada 2016 buka suara setelah film yang mengulas tragedi adiknya, kian diperbincangkan.
Keluarga sempat menolak pembuatan film dengan alasan membuka luka lama.
Hal itu disampaikan Marliyana saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Kampung Samadikun, Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon Jawa Barat, pada Sabtu (11/5/2024) malam.
Baca juga: Kisah Tragis Vina Cirebon dan Kebrutalan Geng Motor Rekayasa Kematian
Marliyana menceritakan, awal rencana proses pembuatan film Vina: Sebelum 7 Hari, terjadi pada akhir 2023.
Sejumlah tim produksi pembuat film datang langsung ke rumahnya. Mereka meminta izin untuk mengulas tragedi yang dialami Vina menjadi sebuah film layar lebar.
Seketika Marliyana menegaskan keluarganya menolak.
Penolakan itu langsung disampaikan Sukaesih (54), ibu kandung Vina, dan Wasnadi Otong (54), bapak kandung. Keduanya beralasan sudah lelah dan tidak ingin membuka luka lama.
"Saya lupa pastinya di tanggal berapa, tapi sekitar pertengahan atau akhir tahun 2023. Itu pertama kali mereka datang ke sini, permintaan itu, sempat kami tolak," kata Marliyana kepada Kompas.com, Sabtu (11/5/2024) malam.
Meski menolak, Marliyana dan keluarga masih sangat menunggu proses penanganan kasus terhadap tiga tersangka yang masih buron.
Pada saat bersamaan, pihak produksi film kembali datang tiga hingga empat kali ke rumah Marliyana.
Baca juga: Vina: Sebelum 7 Hari Tembus 1 Juta Penonton di Tengah Badai Kontroversi
Mereka terus mendukung dan memotivasi pihak keluarga untuk mengungkap misteri tragis yang menimpa Vina, melalui cerita di film layar lebar, agar banyak dukungan dari masyarakat secara luas.
Setelah berpikir panjang, Marliyana, Sukaesih, dan Wasnadi menyetujui rencana tersebut.
Mereka menandatangani kontrak, hingga mengikuti seluruh proses dan tahapan pembuatan hingga selesai.
Marliyana serta keluarga juga menonton film tersebut sebelum diputar di layar lebar. Saat itu, kesedihan keluarga benar-benar pecah, dan menyadari apa yang dialami Vina sangatlah menyakitkan.
"Setelah lihat filmnya, semuanya nangis di ruangan, saya yang tahu dari awal juga sampai menyadari, adik saya sakit sekali, kasihan," ungkap Marliyana.