CIREBON, KOMPAS.com - Siti Anita (38), ibu kandung ARP, mengaku telah menjual telepon seluler milik ARP sehingga anaknya tersebut depresi.
Kini kondisi anaknya kian memprihatinkan. ARP depresi dan mudah sekali mengamuk serta kerap kabur dari rumah.
Anita mengaku terpaksa menjual ponsel anaknya tersebut untuk membeli makan ketiga anaknya. Sebab 8 bulan ini, ia tidak dinafkahi suaminya.
Baca juga: Video Viral Bocah SD di Cirebon Depresi Usai Ponsel Dijual Ibu
Ia bahkan menangis saat menceritakan suaminya, Alip Yanto, yang kerja di luar daerah sebagai kuli bangunan. Alip tidak mengirimkan uang selama 8 bulan.
"Saya bingung, saya ga kerja, saya ga jualan, terus juga keadaan itu, 8 bulan suami ga beri nafkah, saya bingung. Ada barang itu, ya saya jual buat makan sehari-hari," kata Anita penuh tangis.
Baca juga: Buron sejak 2016, 3 Anggota Geng Motor Pembunuh Vina di Cirebon Tak Kunjung Ditangkap
Saat itu, dia izin kepada ARP untuk menjual barang berharga satu-satunya. ARP pun mengizinkan. Namun dalam hatinya, kata Anita, bisa jadi, kesal dan tidak terima, sehingga membuatnya murung dan mengalami depresi.
Karena itulah, Anita sangat menyesali perbuatannya. Bila waktu bisa diputar, Anita tidak akan menjual ponsel ARP.
Kini, Anita memohon kepada pemerintah dan semua pihak mau membantu menyembuhkan kondisi ARP seperti sediakala.
Dia tidak memiliki uang untuk berobat, menemani selama di rumah sakit, dan juga mencukupi kebutuhan makan anak-anaknya.
"Saya sangat memohon bantu ARP, saya ingin ARP kembali sembuh seperti sedia kala, ingin melihat dia kembali bermain bersama teman-temannya," harap Anita.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang