Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ibu Berjuang Merawat Anaknya Penderita Cerebral Palsy

Kompas.com - 06/06/2024, 20:27 WIB
Riki Achmad Saepulloh,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SUKABUMI, Kompas.com - Tak hanya pahlawan, sosok heroik juga muncul dari orangtua yang berjuang mati-matian untuk anaknya.

Hal itu tercermin dari sosok ibu bernama Waqiah (55 tahun), warga kampung Lemah Duhur, RT 02 RW 11, Desa Margaluyu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Waqiah saat ini masih berjuang merawat anaknya, Abay (17), yang mengidap penyakit cerebral palsy sejak masih bayi.

Baca juga: Kisah Afrizal, 2 Kali Sapinya Dibeli Presiden Jokowi untuk Kurban di Riau

Waqiah tak berjuang sendiri. Dia bersama sang suami, Anwar (68 tahun), yang berprofesi sebagai petani, masih terus merawat sang buah hati.

Baca juga: Kisah Rifki, Wisudawan Terbaik Unpad dengan 7 Publikasi Ilmiah di Jurnal Bereputasi

Waqiah menjelaskan, anak ke 4 dari 5 bersaudara itu, tak menunjukan perkembangan seperti bayi pada umumnya sejak usia 5 bulan.

Padahal, kehamilan Waqiah normal saat mengandung Abay. Namun, pada saat akan melahirkan, dia pernah mengalami pendarahan hebat.

“Ibu periksa ke dokter, ke mantri, ke bidan, sehat. Pas lahir, dicek rumah sakit dibawa oleh bidan desa, aparat desa, Pak RT dibawa ke rumah sakit bunut (R Syamsudin, SH), diagnosa eklampsia, enggak sadarkan diri, ibu masuk ICU dua hari dua malam. Qodarullah, ibu sehat, anaknya dismpan di inkubator lima hari. Kata dokter boleh anak ibu dibawa pulang,” kata Waqiah saat ditemuia awak media di kediamannya, Rabu (5/6/2024).

Selepas itu, Waqiah dan bayi yang baru dilahirkannya pulang. Namun, seiring berjalannya waktu, dia menyadari Abay tak menunjukkan tanda perkembangan.

Mengetahui hal itu, Waqiah membawa Abay ke rumah sakit. 

“Usia lima bulan udah ketahuan, enggak bisa tengkurap. Anak ibu total enggak bisa apa-apa nyampek dua tahun. Dari bidan diinfokan harus ke rumah sakit, dibawa ke bunut. Anak ini harus terapi di dokter anak, ibu laksanakan terapi lama,” katanya.

“Usaha ibu, usaha keluarga, aparat kelurahan, puskesmas, sampai rumah sakit, nyampek Bandung ikhtiar usaha ibu laksanakan. Nyampe sekarang udah 17 tahun yang simpati sama ibu banyak,” lanjut Waqiah.

Pada tahun 2021, Abay harus menjalani operasi pengeluaran usus. Sebab, ada luka pada bagian ususnya yang mengakibatkan pembengkakan pada perut remaja berusia 17 tahun itu.

Namun usai operasi, ternyata tak memungkinkan untuk memposisikan ususnya seperti semula.

“Ada luka di ususnya kata dokter, takutnya menyebar dan ususnya pecah. Enggak bisa BAB (buang air besar) nyampai sebulan, gak bisa gerak juga, jadi radang usus (harus) dibuang, dipotong. Kata dokter, insya Allah 3-6 bulan bisa dimasukan lagi, tapi qodarullah, kondisi si Abay seperti ini. Kalau dimasukan atau dioperasi lagi, risiko  tinggi,” tutur Waqiah.

Waqiah juga sering mengajak Abay untuk keluar rumah, termasuk saat perayaan hari besar seperti Idul Fitri.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BKD Jabar Panggil PNS Diduga Sosok Perempuan di Video Asusila Mirip Sekda Taput

BKD Jabar Panggil PNS Diduga Sosok Perempuan di Video Asusila Mirip Sekda Taput

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 21 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 21 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Bandung
Pelajar SMK di Cianjur Dicabok hingga Tewas, 5 Orang Ditangkap

Pelajar SMK di Cianjur Dicabok hingga Tewas, 5 Orang Ditangkap

Bandung
Beredar Kabar Pelaku Penganiayaan Bebas Setelah Beri Rp 150 Juta, Kapolres Indramayu Buka Suara

Beredar Kabar Pelaku Penganiayaan Bebas Setelah Beri Rp 150 Juta, Kapolres Indramayu Buka Suara

Bandung
Gara-gara Kendaraan Bersenggolan, Seorang Pria di Indramayu Tewas Dianiaya

Gara-gara Kendaraan Bersenggolan, Seorang Pria di Indramayu Tewas Dianiaya

Bandung
Sidang Perdana Praperadilan Pegi Setiawan Digelar 24 Juni 2024

Sidang Perdana Praperadilan Pegi Setiawan Digelar 24 Juni 2024

Bandung
Tinggi di Jabar, Melorot di Jakarta, Ridwan Kamil Bukan Lagi Satu-satunya untuk KIM?

Tinggi di Jabar, Melorot di Jakarta, Ridwan Kamil Bukan Lagi Satu-satunya untuk KIM?

Bandung
21 Startup Bandung Dilirik Investor Dalam dan Luar Negeri

21 Startup Bandung Dilirik Investor Dalam dan Luar Negeri

Bandung
Pelajar SMK Tewas Dibacok Gerombolan Bermotor di Cianjur, 5 Orang Ditangkap

Pelajar SMK Tewas Dibacok Gerombolan Bermotor di Cianjur, 5 Orang Ditangkap

Bandung
Kuasa Hukum Ungkap Kondisi Terkini Tersangka Kasus Vina, Pegi Setiawan

Kuasa Hukum Ungkap Kondisi Terkini Tersangka Kasus Vina, Pegi Setiawan

Bandung
Video Aksi Pengutil di Toko Grosir Tersebar di Medsos, Pelaku Dibekuk

Video Aksi Pengutil di Toko Grosir Tersebar di Medsos, Pelaku Dibekuk

Bandung
Suami Tabrak Mobil Istri di Sukabumi, Berawal dari Dugaan Selingkuh

Suami Tabrak Mobil Istri di Sukabumi, Berawal dari Dugaan Selingkuh

Bandung
Sampel 9 Makanan Diduga Pemicu Keracunan Massal di Lembang Diperiksa

Sampel 9 Makanan Diduga Pemicu Keracunan Massal di Lembang Diperiksa

Bandung
ASN DPMD Jabar Diduga Terlibat Video Asusila di Taput, BKD Buka Suara

ASN DPMD Jabar Diduga Terlibat Video Asusila di Taput, BKD Buka Suara

Bandung
Bey: Ada Usul Sampah di Sungai Diblok Pakai Jaring di Setiap Desa

Bey: Ada Usul Sampah di Sungai Diblok Pakai Jaring di Setiap Desa

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com