Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar SMK Tewas Dibacok Gerombolan Bermotor di Cianjur, 5 Orang Ditangkap

Kompas.com, 20 Juni 2024, 22:43 WIB
Reni Susanti

Editor

CIANJUR, KOMPAS.com - bKejadian berlangsung di Kampung Bunikasih Peuntas, Desa Mekarwangi, Kecamatan Warungkondang, Cianjur.

Kapolres Cianjur AKBP Aszhari Kurniawan mengatakan, lima orang tersebut bukanlah geng motor.

Baca juga: Pelajar SMK Tewas Dibacok Gerombolan Bermotor di Cianjur

"Kalau geng motor itu biasa konvoi, lalu menyerang korbannya secara acak tapi kasus ini tidak. Sehingga kita pastikan kasus ini bukan penyerangan dari geng motor," kata Aszhari dikutip dari Tribunnews, Kamis (20/6/2024).

Berdasarkan hasil penyelidikan, lanjut dia, korban dan pelaku sudah membuat rencana bertemu untuk saling berkelahi melalui pesan singkat di media sosial. Hingga akhir para pelaku mendatangi korban di lokasi kejadian.

Baca juga: Aktivitas Sesar Cugenang 3 Kali Getarkan Cianjur dalam 2 Hari

"Akibatnya satu korban meninggal dunia, dan satu lainya terpaksa dirawat karena mengalami luka bacok. Ini merupakan perkelahian antara sekolah yang sudah turun-temurun saling bermusuhan," ucapnya.

Ia mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan adan 12 orang pelaku yang terlibat dalam aksi pembacokan tersebut. Namun hingga saat ini baru 5 pelaku yang sudah diamankan.

"Dari lima orang pelaku ini, dua di antaranya masih dibawah umur. Sedangkan tujuh pelaku lainnya masih buron dan ditetapkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO)," ucapnya.

Aszhari menyebutkan, akibat perbuatanya para pelaku dikenakan pasal 76c Junto 80 ayat 3 Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 2022 tentang Perlindungan Anak atau pasal 170 ayat 2 KUHP Junto pasal 351 ayat 2 KUHP. dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara atau denda Rp 3 miliar.

"Kami meminta agar semua pihak sekolah, masyarakat terutama orangtua untuk dapat saling menjaga anak-anaknya dan menghapus permusuhan antar sekolah supaya kejadian serupa tidak kembali terjadi," ucapnya.

Berita sebelumnya, RF (17) asal Desa Ciwalen, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur meninggal dunia usai mengalami luka bacok akibat diserang sekelompok bermotor.

Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto mengatakan, RF mengalami luka bacok di bahu kiri. Namun saat menjalani perawatan di RSUD Cianjur RF meninggal dunia pada Jumat (14/6/2024) pagi.

RF meninggal dunia akibat luka serius yang dideritanya. Tak hanya RF, seorang rekannya yaitu FG (17) mengalami luka bacok di bagian lengan atas dan saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bacok Pelajar hingga Tewas, 5 Orang Pelaku Diringkus, Berawal dari Perkelahian Antar Sekolah

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau