BANDUNG, KOMPAS.com- Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memasang kamera pengawas atau CCTV di sejumlah titik rawan pencemaran sepanjang Sungai Citarum.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jabar Heman Suryatman menerangkan, pemasangan CCTV tersebut untuk mengawasi secara realtime tingkat pencemaran di Sungai Citarum agar kondisi yang saat ini sudah lebih baik bisa tetap terjaga.
Saat ini indeks kualitas air di sungai terpanjang di provinsi Jawa Barat itu berada di angka 50,78 poin, dan masuk ke dalam kategori cemar ringan.
"Kami siapkan dukungan teknologi hasil adu bako (diskusi santai) dengan Dansektor," ujar Herman usai meninjau Sungai Citarum di sektor 6, oxbow Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Minggu (9/6/2024).
Baca juga: Plastik Guardian, Komunitas Pemuda Pembersih Citarum Tanpa Eksklusivitas
Panjang Sungai Citarum yang mencapai sekitar 270 Kilometer dan melintasi 13 kabupaten dan kota di Jabar sehingga diperlukan adanya pengawasan khusus baik secara luring dan juga daring.
Hal tersebut demi bisa memaksimalkan target realisasi indeks kualitas air Sungai Citarum melompat dari 50,78 saat ini ke 60 poin di Desember 2025, seiring berakhirnya program Citarum Harum.
"Enggak main-main cakupannya, tentu saja luasan ini perlu dikontrol dan monitor manual ke lapangan. Perlu kontrol khusus untuk titik yang rawan (pencemaran)," kata Herman.
Saat ini, kata Herman Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Jabar masih memetakan lokasi masa saja di Sungai Citarum. Pasalnya, perlu adanya dukungan infrastruktur yang memadai agar rencana tersebut bisa terealisasi.
"Diskominfo akan mapping yang ada infrastruktur kita akan pasang CCTV. Yang gak ada infrastruktur akan pakai video 360 bisa lihat kondisi lapangan dari gadget," ucapnya.
Baca juga: Kala Luhut Teringat Jasa Mendiang Doni Monardo Bersihkan Sungai Citarum...
Selain mengejar target indeks kualitas air di angka 60 poin, Herman menyebutkan pemerintah masih mempunyai "pekerjaan rumah" untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan pihak lainnya agar kualitas air sungai ini bisa terjadi setelah Satgas Citarum Harum berakhir.
"Bagaimana partisipasi masyarakat yang sudah bagus ini ditingkatkan lagi setelah Desember Satgas menyesuaikan diri. Pengelolaan nanti setelah tidak ada Satgas Citarum Harum ada di Pemkab, di kecamatan, desa atau kelurahan dan masyarakat," terang Herman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.