BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Lautan sampah yang menumpuk di perairan Sungai Citarum tepatnya di bawah Jembatan Babakan Sapan (BBS) Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat diperkirakan lebih dari 100 ton.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat menghitung luasan sampah tersebut membentang sepanjang kurang lebih 3 kilometer dengan lebar badan sungai 60 meter.
“Jika dihitung panjangnya ini 3 kilometer dengan lebar 60 meter. Kita hitung pakai densitas air 0,47 kilogram per meter kubik. Kurang lebih kalau dihitung tonase (sampah) walaupun enggak persis mungkin sekitar 100 sampai 200 ton,” ujar Kepaa DLH Jabar, Prima Mayaningtyas saat ditemui di Sungai Citarum, Rabu (10/6/2024).
Baca juga: Lautan Sampah Membentang di Sungai Citarum: Plastik, Limbah Kain, hingga Mayat Manusia
Dari ratusan ton sampah yang memenuhi permukaan Sungai Citarum itu, 60 persen di antaranya merupkan sampah plastik bekas bungkus makanan.
“Kalau lihat dari komposisinya, sampah plastik cukup banyak saya lihat. Kurang lebih 60 persen sampah plastik di samping gulma eceng gondok ada, sampah-sampah lain ada,” tutur Prima.
Sampah-sampah yang didominasi sampah domestik tersebut diduga berasal dari masyarakat Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kota Cimahi.
Baca juga: Kamera CCTV Bakal Dipasang di Titik Rawan Pencemaran Sungai Citarum
“Ini kasihan ke Bandung Barat. Kontribusinya kan dari Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung. Nanti kita petakan kemudian kita minta titik-titik krusial untuk penanganan kabupaten/kota masing-masing agar tidak terulang lagi,” papar Prima.
Prima mengatakan, untuk mengangkat sampah sebesar itu dari badan sungai membutuhkan waktu yang tidak sebentar, maka Pemprov Jawa Barat menggandeng Satgas Citarum Harum dan relawan kebersihan dari Bening Saguling untuk gotong royong melakukan pembersihan.
“Nanti mungkjn akan ditambah alat berat dari Satgas Citarum Harum, dari IP Saguling, dan dari leading sektor lain. Kalau sarana dan prasarana kita tambah untuk penanganan sampah ini, kurang lebih bisa terangkut dalam 7 hari,” sebut Prima.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.