BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Lautan sampah membentang sepanjang 3 kilometer di aliran Sungai Citarum, di kawasan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, tepat di Jembatan Callender Hamilton atau warga biasa menyebut Jembatan Babakan Sapan (BBS), Rabu (12/6/2024) pagi.
Baca juga: Lautan Sampah Membentang di Sungai Citarum: Plastik, Limbah Kain, hingga Mayat Manusia
Sungai ini juga menjadi sorotan Pandawara Group, kelompok anak muda yang peduli dengan lingkungan.
Baca juga: Volume Sampah di Sungai Citarum Diperkirakan 200 Ton, Penanganan Butuh Waktu 7 Hari
Bahkan, di akun media sosial mereka, Pandawara menyebut sungai penuh sampah itu dengan sebutan “The new ocean rubbish" atau lautan sampah yang baru.
"Ladies and gentleman please welcome “The new ocean rubbish," tulis Pandawara di akun Instagramnya @pandawaragroup.
Lautan sampah membentang di perairan Sungai Citarum di kawasan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Rabu (12/6/2024) pagi. Tepat di bawah Jembatan Callender Hamilton (DH) atau Babakan Sapan (BBS) sampah-sampah itu menutup lapisan air sepanjang mata memandang dari ujung aliran sungai hingga muara di waduk Saguling.Pantauan di lokasi, sampah memang tampak menutup lapisan air sepanjang mata memandang, dari ujung aliran sungai hingga muara di Waduk Saguling.
Sampah-sampah itu merupakan sampah yang hanyut dari wilayah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kota Cimahi, lalu menumpuk di satu lokasi.
Lautan sampah ini didominasi 60 persen sampah plastik yang bersumber dari sampah rumah tangga.
Lautan sampah membentang di perairan Sungai Citarum di kawasan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Rabu (12/6/2024) pagi. Tepat di bawah Jembatan Callender Hamilton (DH) atau Babakan Sapan (BBS) sampah-sampah itu menutup lapisan air sepanjang mata memandang dari ujung aliran sungai hingga muara di waduk Saguling.Sampah lainnya seperti limbah kain, furnitur bekas, dan gulma eceng gondok juga memenuhi permukaan air Sungai Citarum.
Masyarakat di bantaran sungai di kawasan Cihampelas dan Batujajar memanfaatkan lautan sampah itu untuk mencari rupiah dari sampah plastik bernilai tinggi.
Lautan sampah membentang di perairan Sungai Citarum di kawasan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Rabu (12/6/2024) pagi. Tepat di bawah Jembatan Callender Hamilton (DH) atau Babakan Sapan (BBS) sampah-sampah itu menutup lapisan air sepanjang mata memandang dari ujung aliran sungai hingga muara di waduk Saguling.Sampah plastik yang masih bisa didaur ulang dipungut dengan menyusur lautan sampah menggunakan perahu kayu kemudian dijual ke pengepul.
Di sisi lain, usai video kondisi sungai itu viral, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Satgas Citarum Harum langsung menerjunkan petugas untuk mengangkat sampah dari badan sungai.
Diperkirakan sampah yang menumpuk di kawasan tersebut bisa dibersihkan dalam jangka waktu satu minggu dengan perkiraan 100 ton sampah.
Lautan sampah membentang di perairan Sungai Citarum di kawasan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Rabu (12/6/2024) pagi. Tepat di bawah Jembatan Callender Hamilton (DH) atau Babakan Sapan (BBS) sampah-sampah itu menutup lapisan air sepanjang mata memandang dari ujung aliran sungai hingga muara di waduk Saguling.Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat menghitung luasan sampah membentang sepanjang kurang lebih 3 kilometer dengan lebar badan sungai 60 meter.
“Jika dihitung panjangnya ini, 3 kilometer dengan lebar 60 meter. Kita hitung pakai densitas air 0,47 kilogram per meter kubik. Kurang lebih kalau dihitung tonase (sampah) walaupun enggak persis, mungkin sekitar 100 sampai 200 ton,” ujar Kepaa DLH Jabar, Prima Mayaningtyas, saat ditemui di Sungai Citarum, Rabu.
Lautan sampah membentang di perairan Sungai Citarum di kawasan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Rabu (12/6/2024) pagi. Tepat di bawah Jembatan Callender Hamilton (DH) atau Babakan Sapan (BBS) sampah-sampah itu menutup lapisan air sepanjang mata memandang dari ujung aliran sungai hingga muara di waduk Saguling.Dari ratusan ton sampah yang memenuhi permukaan Sungai Citarum itu, 60 persen merupkan sampah plastik bekas bungkus makanan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang