BANDUNG, KOMPAS.com - Bakal calon Wakil Wali Kota Bandung Ridwan Dhani Wirianata, yang akrab disapa Dhani, mengumumkan bahwa bersama pasangannya, bakal calon Wakil Wali Kota Bandung Haru Suandharu akan menciptakan program kurikulum bernama "Cara Hidup Orang Bandung" untuk anak-anak sekolah di Kota Bandung.
"Kami punya program untuk membuat kurikulum pelajaran sekolah tentang bagaimana cara hidup di Kota Bandung, mulai dari bangun tidur, membereskan tempat tidur, memilah sampah dari rumah, menyeberang di tempat yang sesuai, dan lain sebagainya," kata Dhani saat ditemui di KPU Kota Bandung, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (28/8/2204).
"Dengan kurikulum ini, setidaknya generasi ini 10 hingga 15 tahun ke depan bisa merasakan bagaimana warga Kota Bandung itu hidup," kata Dhani menambahkan, kurikulum tersebut diharapkan bisa membawa warga Kota Bandung menuju Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Golkar dan PSI Usung Pasangan Arfi Rafnialdi-Yena Masoem pada Pilkada Kota Bandung
Dhani mengatakan, tidak ada manfaatnya infrastruktur bagus jika kualitas SDM jelek. Begitu juga percuma pembangunan baik tapi masih ada warga tidur di bawah selokan.
"Ini yang ingin kita perjuangkan bersama Mang Haru Suandharu," ujarnya.
Di tempat yang sama, bakal calon Wali Kota Bandung, Haru Suandharu, mengatakan mendukung program kurikulum "Cara Hidup Orang Bandung" yang dipaparkan oleh pasangannya, Dhani.
"Kita dengar tadi bagaimana Kang Dhani ingin membangun karakter anak-anak Kota Bandung. Tentu ini hasil didikan Pak Prabowo bagaimana anak-anak mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi punya karakter sebagai orang Bandung," ujarnya.
Haru menambahkan, jika terpilih menjadi Wali Kota Bandung, dia dan Dhani akan memprioritaskan program-program yang berkaitan dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM).
Baca juga: PKS dan Gerindra Usung Haru-Dhani di Pilkada Kota Bandung 2024
"Dalam kepemimpinan kami nantinya, kami akan berorientasi pada SDM. Infrastruktur memang penting, masalah kemacetan, kumuh, dan kemiskinan tentu akan kita perbaiki, tapi paling utama SDM-nya dulu," tandasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang