CIANJUR, KOMPAS.com – Kemarau panjang yang melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sejak tiga bulan terakhir menyebabkan krisis air bersih di Kampung Leuwi Urug, Desa Rahong, Kecamatan Cilaku.
Warga setempat terpaksa menggunakan kubangan di aliran sungai yang sudah mengering untuk kebutuhan mandi, mencuci, dan kakus (MCK).
Meski sadar akan risiko kesehatan, mereka mengaku tidak punya pilihan lain karena tidak ada sumber air lain yang tersedia.
Baca juga: Ikan Laut Naik ke Darat di Cianjur, Berkah yang Patut Diwaspadai
Sumur yang selama ini menjadi sumber air kondisinya sudah lama mengering.
Pengamatan Kompas.com, Senin (2/9/2024) petang, sejumlah warga yang didominasi kaum perempuan memanfaatkan air kubangan DAS sungai Cilaku untuk mandi, mencuci pakaian dan perabotan dapur.
Tak hanya itu, beberapa warga tampak bolak balik mengangkut air menggunakan ember dan galon.
“Ya, mau bagaimana lagi, meski kondisi airnya seperti ini, cuma di tempat ini yang masih ada airnya karena sumur di rumah sudah lama kering,” ucap Neni (32) kepada Kompas.com, Senin.
Neni mengaku, sudah hampir tiga bulan memanfaatkian air kubangan ini untuk mandi, kebutuhan memasak, dan mencuci pakaian serta perabotan dapur.
“Kalau untuk minum tidak berani, paling beli. Tapi, ada juga kalau yang lain sampai pakai air ini,” ujar dia.
Tak hanya MCK di sungai, warga juga sampai mencuci beras menggunakan air kubangan ini seperti yang dilakukan Atik (55).
Perempuan paruh baya itu mengaku terpaksa karena air bersih saat ini sulit akibat sumur mengering.
“Sudah lama begini, sulit air bersih, yang ada cuma di sini. Biasanya warga aktivitas di sini pagi hari dan jelang magrib,” ucapnya.
Baca juga: Bentrok Ormas di Cianjur, 3 Terluka, Provokator Diringkus
Warga berharap, respons dan kepedulian pemerintah setempat terhadap krisis air bersih yang sedang melanda wilayah mereka.
"Semoga ada bantuan air bersih. Tapi, karena kondisi ini rutin tahunan, harapan warga ya bisa dibuatkan sumur bor di lingkungan sini,” sahut Irwan (31) warga lain.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang