MEDAN, KOMPAS.com - Calon gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, menyoroti kesulitan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan, terutama di daerah pedesaan.
Ia menyatakan, seharusnya fasilitas kesehatan dapat diakses melalui puskesmas yang ada di setiap kecamatan. Namun fasilitas kesehatan di puskesmas masih minim.
"Inilah kita ini sebenarnya yang Puskesmas ini kan tanggung jawab pemerintah kabupaten, bupatinya, begitu itu ketentuannya," ujar Edy dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/10/2024).
Baca juga: Edy Rahmayadi Janjikan Lapangan Sepak Bola di Setiap Desa di Sumut
Edy berjanji akan mengatasi masalah ini jika terpilih menjadi gubernur. Ia berencana menyediakan bus rumah sakit berjalan di 33 Kabupaten/Kota di Sumut.
"Nanti akan kita siapkan 33 bus berjalan (rumah sakit berjalan) melayani kesehatan masyarakat kita ini," tambah Edy.
Edy menjelaskan, saat menjabat sebagai gubernur sebelumnya, ia telah menerapkan kebijakan serupa, meskipun jumlah bus yang tersedia saat itu masih terbatas.
Baca juga: Pamannya Jadi Timses Edy Rahmayadi, Bobby Nasution: Coba Tanyakan Masalah Hati
Berdasarkan informasi dari akun resmi Pemprov Sumut, Edy Rahmayadi pertama kali meluncurkan program bus rumah sakit berjalan pada 19 Juni 2019.
Bus ini dilengkapi dengan perlengkapan medis yang cukup lengkap, mulai dari meja operasi, anastesi, sterilisasi, hingga alat komunikasi, sehingga memungkinkan untuk melakukan operasi bedah di dalam bus.
Pada 2021, Pemprov Sumut menambah tiga armada bus lagi. Bus-bus ini diprioritaskan untuk berkeliling ke 33 kabupaten/kota terpencil di Sumut guna memberikan layanan kesehatan gratis.
Layanan kesehatan yang ditawarkan meliputi khitanan massal, patologi anatomi, penanganan stunting, hernia, bibir sumbing, gangguan pendengaran, penyakit gigi dan mulut, serta pemberian obat dan konseling.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang