BANDUNG, KOMPAS.com - Calon Wakil Bupati Cianjur nomor urut 2, Ramzi, menyampaikan selamat ulang tahun kepada calon Bupati nomor urut 1, Herman, sebelum menjawab pertanyaan dari pasangan tersebut.
Dalam segmen keempat debat, Ramzi mendapat pertanyaan tentang kondisi geografis Kabupaten Cianjur yang merupakan kabupaten terluas kedua di Jawa Barat setelah Kabupaten Sukabumi.
Namun, sebelum menjawab, Ramzi lebih dulu mengucapkan selamat ulang tahun kepada Herman.
“Barakallah fill umrik ya, Pak Haji. Saya sama Pak Haji dekat dari dulu, punya hobi yang sama, main motor gede. Ini bukan basa-basi,” ujarnya di atas panggung debat perdana yang digelar di Hotel Sutanraja, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (25/10/2024).
Baca juga: Survei Median di Pilkada Bandung Barat: Elektabilitas 3 Artis Bersaing Ketat
Ramzi lalu menyatakan bahwa ia telah memprediksi akan mendapatkan pertanyaan yang dianggapnya "remeh" dari paslon lain. Ia mengatakan pertanyaan semacam ini mudah dijawab di era digital sekarang.
“Kondisi sekarang, digitalisasi keterbukaan informasi itu sudah mudah didapatkan. Tinggal cari saja di Google, Pak Haji,” ucap Ramzi sambil tersenyum.
Ramzi juga menyindir Herman, yang merupakan petahana, dengan menyatakan bahwa pemimpin Kabupaten Cianjur ke depan harus berpikir lebih jauh.
“Kalau mau tahu luas Kabupaten Cianjur? Bisa dicari kok. Idealnya, saya enggak perlu menjawab hal-hal seperti itu, karena kalau dijawab, seolah meremehkan generasi muda yang akan memimpin Cianjur,” tambahnya.
Wahyu, pasangan Ramzi dalam Pilkada, menegaskan bahwa seorang pemimpin, terutama Bupati, tidak seharusnya hanya fokus pada hafalan data. Menurutnya, seorang pemimpin harus memiliki kemampuan berpikir lebih dalam soal rakyat.
“Kalau hafalan itu sudah di tingkat SD, SMP, SMA. Pemimpin itu harus bisa berpikir,” jelas Wahyu.
Baca juga: Pilkada Bandung: Farhan Janji Revitalisasi Pasar Cihaurgeulis yang Mangkrak sejak 2017
Menanggapi sindiran Ramzi, Herman dari pasangan nomor urut 1 menyatakan bahwa pemimpin harus memahami kondisi masyarakat secara langsung dan tidak hanya mengandalkan digitalisasi untuk mengetahui situasi wilayah.
“Tidak bisa hanya mengandalkan Google. Seorang pemimpin jangan selalu cari pembenaran. Harus tahu jumlah desa, RT, RW, dan BUMDes karena semua itu memengaruhi kualitas kepemimpinan di masa depan,” tegas Herman.
Dalam segmen ini, moderator memberikan kesempatan bagi salah satu pasangan calon untuk bertanya kepada pasangan lain. Pasangan yang bertanya kemudian mendapat kesempatan untuk menanggapi jawaban dari lawannya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang