Editor
BANDUNG, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggenjot pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Jabar naik kelas.
Caranya dengan melibatkan aktif ratusan pelaku di Roeang Kita UMKM Fest untuk memasarkan produknya. Selain itu, mereka menjalankan business matching dengan investor dari Malaysia dan Singapura.
"Kita mengundang dari Malaysia dan Singapura untuk business matching. UMKM ini bukan hanya kita arahkan dalam negeri tetapi juga untuk ekspor," ujar Dirjen Bea dan Cukai Kemenkeu Askolani dalam rilisnya, Senin (28/10/2024).
Baca juga: Ganis Rumpoko, Satu-satunya Wanita di Debat Pilkada Kota Malang, Pakai Produk UMKM
Harapannya, bila UMKM di Jabar berkembang maka akan mendongkrak perekonomian masyarakat.
"Pasti akan membantu kesejahteraan masyarakat. Itu yang tujuan kita lihat. Kegiatan ini bukan hanya sekali, terus kita lakukan baik di provinsi maupun kabupaten," imbuhnya.
Baca juga: Bey Machmudin: Regulasi Jam Sekolah Tidak Efektif untuk Bandung
Ada 156 UMKM yang dilibatkan. Mereka menjajakan berbagai produk, di antaranya makanan, minuman, hingga kerajinan. Dari jumlah itu, 38 booth di antaranya telah masuk ke ranah ekspor.
Selain itu, Kemenkeu Jabar juga menyelenggarakan kegiatan literasi bagi UMKM, untuk dapat meningkatkan kapasitasnya dalam keuangan, perpajakan, perizinan, ekspor, dan lainnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Machmudin menuturkan, kolaborasi ini bagian dari mendorong UMKM khususnya di Jawa Barat semakin berkembang.
"Pada akhirnya akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang bekerja di UMKM ini. Sangat mendorong. Bea Cukai ada pelatihan untuk ekspor, kami di Indag juga ada. Kita ingin semua UMKM berkembang lagi," ujar Bey Machmudin.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang