Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budi Arie Pastikan Al-Itifaq Distributor Sayuran untuk Makan Bergizi Gratis

Kompas.com, 14 November 2024, 14:11 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menegaskan, produk sayuran dan pangan yang ditanam di Pondok Pesantren Al-Itifaq, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, akan menjadi salah satu distributor untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Budi menyatakan, produk sayuran dari Al-Itifaq sangat dibutuhkan untuk program tersebut. Jenis sayuran yang ditanam oleh santri Al-Itifaq di antaranya wortel, sawi, kol, tomat, dan buah-buahan. 

"Ini untuk memastikan banyak koperasi bisa menjadi bagian dari rantai pasok program makan bergizi gratis (MBG) karena produk-produknya sangat dibutuhkan untuk program makan bergizi gratis," ungkap Budi saat ditemui di lokasi pada Kamis (14/11/2024).

Baca juga: Terpukau Hasil Pertanian Pesantren Al-Ittifaq, Jokowi: Saya Undang ke Istana, Tolong Ajari

Produk dari Al-Itifaq tidak hanya akan didistribusikan di wilayah Jawa Barat, tetapi juga untuk kebutuhan di wilayah lain, termasuk Daerah Khusus Jakarta.

Menurut Budi, Jakarta saat ini tidak lagi mampu menghasilkan kebutuhan pangan, baik sayuran maupun buah-buahan.

Hal ini menjadikan distribusi bahan pangan untuk program MBG sangat penting bagi wilayah seperti Jakarta.

Baca juga: Usai Viral, Posyandu di Semarang Janji Beri Makanan Bergizi untuk Balita

Budi menjelaskan, produk dari Al-Itifaq sudah melayani distribusi ke banyak wilayah di Jawa Barat, dengan permintaan cukup tinggi.

"Gini, kalau Jawa Barat saja sudah sanggup memenuhi kebutuhan Jabar, bisa untuk yang lain juga. Karena yang diperlukan kan banyak. Tapi ya pasti utamanya Jawa Barat, tapi kalau lebih atau berlebihan, dia bisa ke daerah lain, terutama Jakarta," tutur dia.

Data penerima manfaat program MBG di Kabupaten Bandung tercatat 659.000 jiwa, sedangkan di Kota Bandung mencapai 448.000 jiwa.

Budi menilai, dengan tingginya permintaan terkait bahan pangan untuk program MBG, keterlibatan koperasi seperti yang telah terbangun di Al-Itifaq sangat penting.

"Permintaannya kan pasti besar, dan kita meyakinkan bahwa koperasi akan terlibat dalam makan bergizi gratis ini, karena koperasi punya produknya. Untuk digunakan oleh satuan pelayanan-pelayanan makanan bergizi gratis ini dengan bahan baku yang disediakan dan dipasok oleh teman-teman koperasi," ujarnya.

Setelah meninjau semua produk pangan yang ada di Al-Itifaq, Budi mengaku akan segera melakukan pembicaraan terkait kerja sama untuk mendukung program MBG.

"Bayangan saja beberapa tomat diperlukan, berapa wortel, diperlukan berapa kentang, berapa timun, kita harus mengutamakan produk dalam negeri. Supaya target MBG itu bagaimana ekonomi rakyat bergerak juga bisa tercapai melalui supply chain, yang dipasok atau barang-barang pokok program makan bergizi dipasok oleh koperasi," bebernya.

"Ini nanti kita bicara semuanya yang diperlukan oleh satuan pelayanan. Misalnya wortel, kentangnya, timunnya, cabenya, atau terong atau dan lain-lain," tambahnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau