Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpukau Hasil Pertanian Pesantren Al-Ittifaq, Jokowi: Saya Undang ke Istana, Tolong Ajari

Kompas.com - 06/03/2023, 14:04 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Presiden Jokowi terpukau dan mengagumi Pondok Pesantren Al-Ittifaq di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Jokowi mengagumi pesantren tersebut bukan tanpa alasan. Ia menilai Al-Ittifaq berhasil memberikan contoh manajemen yang baik dalam bisnis pertanian.

Mindset pesantren Al-Ittifaq yang melihat peluang dari permintaan pasar, bukan dari produksi, mesti diacungi jempol dan jadi role model bisnis pertanian.

Baca juga: Tak Sambut dan Dampingi Presiden Jokowi Selama di Bandung, ke Mana Ridwan Kamil?

"Yang berangkatnya tidak dari produksi, tapi permintaan pasar, permintaan market kemudian diproduksi di sekitar ponpes. Dan manajemen, cara mengatur sangat terencana," katanya saat melakukan kunjungan kerja, Senin (6/3/2023).

Selain manajemen, Jokowi menyoroti kemampuan produksi sayuran yang ditanam di pesantren Al-Ittifaq.

Menurutnya, di tengah sektor pertanian yang sedang menemui berbagai kendala, pesantren Al-Ittifaq memiliki kemampuan yang berbeda.

Baca juga: Jokowi Ungkap Rp 165 Triliun Devisa Hilang karena 2 Juta WNI Berobat ke Luar Negeri

Tak aneh jika hasil pertanian Pesantren Al-Ittifaq kerap mendapatkan tempat di ritel-ritel ternama.

"Dan benar, pasarnya berbeda beda, bisa saja sekarang Hypermarket, supermarket, Yogya, banyak sekali, tapi justru kemampuan produksi justru yang belum ada," ucap dia.

Dengan cara ditopang berbagai temuan digital yang menopang kemampuan produksi, Jokowi optimistis model pertanian sayuran di pesantren Al-Ittifaq akan memberikan solusi apabila memasuki krisis pangan.

"Perencanaan yang dilakukan di ponpes Al-Ittifaq betul-betul sangat baik dan bisa dijadikan role model, bisa jadi model bisnis tinggal di fotokopi saja," kata dia.

Ia meminta, para pengurus di Pesantren Al-Itifaq agar mau mengajarkan role model tersebut kepada seluruh stakeholder yang berkaitan dengan sektor pertanian sayuran.

Dengan pola yang ada di pesantren Al-Ittifaq, Presiden yakin hasil panen di pesantren bisa terus memasok ke ritel-ritel luar negeri.

Seperti Lulu dan Hypermarket yang sudah ada di seluruh dunia, bahkan saat ini telah memiliki 200 titik lokasi. Jokowi ingin hasil bumi pesantren Al-Ittifaq bisa mengisi di sana.

"Yang betul seperti apa mengelola sebuah bisnis, yang sekarang ada contohnya. Di foto kopi aja 100 persen, dari Riau foto kopi, dari Jawa Timur foto kopi, dari Lampung foto kopi, induknya holdingnya sementara Al-ittifaq," kata Jokowi.

Ke depan, pesantren bisa suplai sendiri ke Lulu dan supermarket yang lain. Namun yang namanya menginduk itu penting. 

Terkait stok pupuk atau kendala pendukung lainnya, Jokowi meminta jajarannya seperti Kementerian UMKM untuk siap sedia membantu keberlangsungan hasil bumi di Pesantren Al-Ittifaq.

"Di sini belum cukup memasok permintaan pasar, ada yang green house, domba, pupuk, itu kesulitan teknis lapangan seperti itu dalam bisnis apapun. Mohon bisa bantu. Pak Menteri UMKM juga pembiayaan bisa dibantu, bisa berkembang dan model bisnis yang kita lihat tadi," tuturnya.

Jokowi meminta kunjungan kerjanya tidak berakhir di hari ini saja, ia meminta pihak Al-Ittifaq kembali menemuinya ke Istana untuk membahas soal pengembang sektor pertanian.

"Pertemuan berikut saya ingin ada progres, tolong ajari di istana. Saya undang di istana 6 bulan lagi. Tapi sudah ada perkembangan dari pertemuan kita hari ini," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berangkat Sekolah, Siswi SD di Bone Tewas Terseret Arus Banjir, Terjebak di Gorong-gorong Irigasi

Berangkat Sekolah, Siswi SD di Bone Tewas Terseret Arus Banjir, Terjebak di Gorong-gorong Irigasi

Bandung
Oknum Prajurit TNI Aniaya Sopir Catering, Berakhir Damai dan Korban Minta Maaf

Oknum Prajurit TNI Aniaya Sopir Catering, Berakhir Damai dan Korban Minta Maaf

Bandung
Kasus Pembunuhan di Karawang, Pelaku Diduga Jadikan Istri Sebagai Pekerja Seks Sebelum Cerai

Kasus Pembunuhan di Karawang, Pelaku Diduga Jadikan Istri Sebagai Pekerja Seks Sebelum Cerai

Bandung
Cerita Asep 'Lampu', Relawan Tagana yang Bantu Kelistrikan di Lokasi Bencana hingga Hajatan

Cerita Asep "Lampu", Relawan Tagana yang Bantu Kelistrikan di Lokasi Bencana hingga Hajatan

Bandung
Pelaku Mutilasi di Ciamis Sempat Tawarkan Daging Korban ke Warga

Pelaku Mutilasi di Ciamis Sempat Tawarkan Daging Korban ke Warga

Bandung
Korban Mutilasi di Ciamis Dieksekusi Saat Pergi ke Pengajian

Korban Mutilasi di Ciamis Dieksekusi Saat Pergi ke Pengajian

Bandung
Suami Bunuh Istri di Ciamis, Korban Dimutilasi

Suami Bunuh Istri di Ciamis, Korban Dimutilasi

Bandung
Jambret Telan Gelang Emas Curian Saat Aksinya Tepergok Warga

Jambret Telan Gelang Emas Curian Saat Aksinya Tepergok Warga

Bandung
Bey Machmudin Sidak Kesiapan BIJB Kertajati Jelang Musim Haji

Bey Machmudin Sidak Kesiapan BIJB Kertajati Jelang Musim Haji

Bandung
Ibu dan Anak di Ciamis Dianiaya Tetangga, Satu Orang Tewas

Ibu dan Anak di Ciamis Dianiaya Tetangga, Satu Orang Tewas

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Cerita Relawan Tagana, Tak Pandang Jumlah 'Tali Asih' sebagai Hambatan

Cerita Relawan Tagana, Tak Pandang Jumlah "Tali Asih" sebagai Hambatan

Bandung
Bey Machmudin Mengaku Tak Berminat Maju pada Pilkada Jabar 2024

Bey Machmudin Mengaku Tak Berminat Maju pada Pilkada Jabar 2024

Bandung
Calon Perseorangan di Pilgub Jabar Minimal Miliki 2,3 Juta Dukungan

Calon Perseorangan di Pilgub Jabar Minimal Miliki 2,3 Juta Dukungan

Bandung
KPU Jabar Sebut 'Tagline' Pilgub Jabar 2024 Inisiatif Budaya-Demokrasi

KPU Jabar Sebut "Tagline" Pilgub Jabar 2024 Inisiatif Budaya-Demokrasi

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com