Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siasat Pedagang Saat Harga Cabai Naik, dari Jual Masakan ke Nasi Kuning...

Kompas.com, 8 Januari 2025, 15:33 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Harga cabai rawit merah yang terus naik membuat sejumlah pedagang aneka masakan putar otak.

Mereka mengganti bahan utama masakan ini dengan cabai kering. Sebagian pedagang bahkan mengganti aneka menu sayuran menjadi menu tunggal berupa nasi kuning.

Hal ini dilakukan Neneng, salah satu pedagang di kawasan Kalitanjung, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.

Neneng mengeluhkan kondisi harga cabai rawit merah yang naik tinggi, yakni Rp 110.000 per kilogram.

Baca juga: Harga Cabai Melonjak, Pedagang di Cirebon Pilih Tak Jual Rawit Merah

Pada saat bersamaan, sejumlah komoditas sayuran lainnya juga mengalami kenaikan.

Hal ini menjadi sebab Neneng menghentikan jualan aneka masakan lauk pauknya dan beralih menjadi penjual nasi kuning.

Neneng menyebut, semua jenis sayuran yang dia jual sebagian besar berbahan dasar cabai rawit merah sehingga ketika harga naik, itu sangat berdampak.

"Tadi tuh belanja kentang, terus cabai merah, bawang merah, bawang putih. Harganya mahal. Makanya, berhenti dulu enggak jualan masakan (lauk pauk). Sekarang jualannya nasi kuning. Tadinya masakan sama pepes," kata Neneng saat ditemui Kompas.com saat membeli menu masakannya di Pasar Kalitanjung, pada Rabu (8/1/2025) pagi.

Neneng hanya membeli cabai merah besar seperempat seharga Rp 15.000 untuk membuat sambal nasi kuning.

Baca juga: Alasan Harga Cabai Rawit di Kota Jogja Tembus Rp 100.000 Per Kg

Dia tetap harus membuat sambal karena menjadi menu wajib.

Namun, dia akan mengurangi takaran tiap satu paket nasi dari yang sebelumnya.

Cepy Sukmana (47), pedagang nasi kuning, uduk, dan lengko di sekitar perguruan tinggi UIN Cirebon, menyampaikan pihaknya sementara ini beralih dari cabai rawit merah atau cabai setan menjadi cabai merah kering.

Perubahan penggunaan bahan dasar bumbu ini dilakukan untuk menyiasati harga cabai dan bumbu lainnya yang terus naik.

Pada saat bersamaan, Cepy juga tidak pernah menaikkan harga jual per porsi makanan meski harga cabai mengalami kenaikan.

Dia tetap berusaha mempertahankan rasa di tengah harga yang terus naik.

Baca juga: Harga Cabai Merah di Tasikmalaya Naik 100 Persen

Siti menunjukan satu plastik berisi cabai rawit di depan lapak Abdul Karim di Pasar Kalitanjung Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon Jawa Barat, Rabu (8/1/2025) pagi.KOMPAS.com/ MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Siti menunjukan satu plastik berisi cabai rawit di depan lapak Abdul Karim di Pasar Kalitanjung Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon Jawa Barat, Rabu (8/1/2025) pagi.

Halaman:


Terkini Lainnya
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Bandung
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Bandung
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Bandung
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
Bandung
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau