CIREBON, KOMPAS.com - Harga cabai rawit merah yang terus naik membuat sejumlah pedagang aneka masakan putar otak.
Mereka mengganti bahan utama masakan ini dengan cabai kering. Sebagian pedagang bahkan mengganti aneka menu sayuran menjadi menu tunggal berupa nasi kuning.
Hal ini dilakukan Neneng, salah satu pedagang di kawasan Kalitanjung, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Neneng mengeluhkan kondisi harga cabai rawit merah yang naik tinggi, yakni Rp 110.000 per kilogram.
Baca juga: Harga Cabai Melonjak, Pedagang di Cirebon Pilih Tak Jual Rawit Merah
Pada saat bersamaan, sejumlah komoditas sayuran lainnya juga mengalami kenaikan.
Hal ini menjadi sebab Neneng menghentikan jualan aneka masakan lauk pauknya dan beralih menjadi penjual nasi kuning.
Neneng menyebut, semua jenis sayuran yang dia jual sebagian besar berbahan dasar cabai rawit merah sehingga ketika harga naik, itu sangat berdampak.
"Tadi tuh belanja kentang, terus cabai merah, bawang merah, bawang putih. Harganya mahal. Makanya, berhenti dulu enggak jualan masakan (lauk pauk). Sekarang jualannya nasi kuning. Tadinya masakan sama pepes," kata Neneng saat ditemui Kompas.com saat membeli menu masakannya di Pasar Kalitanjung, pada Rabu (8/1/2025) pagi.
Neneng hanya membeli cabai merah besar seperempat seharga Rp 15.000 untuk membuat sambal nasi kuning.
Baca juga: Alasan Harga Cabai Rawit di Kota Jogja Tembus Rp 100.000 Per Kg
Dia tetap harus membuat sambal karena menjadi menu wajib.
Namun, dia akan mengurangi takaran tiap satu paket nasi dari yang sebelumnya.
Cepy Sukmana (47), pedagang nasi kuning, uduk, dan lengko di sekitar perguruan tinggi UIN Cirebon, menyampaikan pihaknya sementara ini beralih dari cabai rawit merah atau cabai setan menjadi cabai merah kering.
Perubahan penggunaan bahan dasar bumbu ini dilakukan untuk menyiasati harga cabai dan bumbu lainnya yang terus naik.
Pada saat bersamaan, Cepy juga tidak pernah menaikkan harga jual per porsi makanan meski harga cabai mengalami kenaikan.
Dia tetap berusaha mempertahankan rasa di tengah harga yang terus naik.
Baca juga: Harga Cabai Merah di Tasikmalaya Naik 100 Persen
Siti menunjukan satu plastik berisi cabai rawit di depan lapak Abdul Karim di Pasar Kalitanjung Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon Jawa Barat, Rabu (8/1/2025) pagi."Sangat berdampak, saya jual nasi kuning, nasi uduk, dan lengko dengan menyediakan tiga jenis sambal, sambal kacang, sambal nasi kuning, dan sambal uduk, berbeda-beda," kata Cepy saat ditemui Kompas.com di Cirebon, Rabu (8/1/2025) siang.
Saya siasati dengan cabai kering sementara ini. Namun, saya tetap berusaha tidak mengubah rasa," tuturnya.
Sejak awal jualan di tahun 2019, hingga saat ini, Cepy menjual semua menu masakan mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 15.000 dengan pilihan lauk telur, ayam, dan lainnya.
Harga yang relatif murah ini Cepy buat untuk membantu sebagian besar mahasiswa-mahasiswi yang menjadi pelanggan setianya.
Cepy berharap agar pemerintah segera menstabilkan harga cabai dan seluruh sayur-mayur agar pedagang tetap dapat berjualan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang