KUNINGAN, KOMPAS.com - Sejumlah petani cabai rawit di Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, bersyukur pada Rabu (15/1/2025) siang.
Mereka meraup untung besar dari kondisi harga cabai saat ini, yang mencapai Rp 60.000 per kilogram.
Harga ini meningkat drastis dibandingkan awal Desember 2024, yang menyentuh harga Rp 7.000 per kilogram.
Sejumlah petani cabai di Desa Manis Kidul ini tampak memanen cabai rawit hijau di area pertanian pada Rabu pagi.
Mereka memetik cabai yang telah matang dan siap untuk dijual. Pemetikan dilakukan secara manual dan dikumpulkan ke dalam karung.
Baca juga: Harga Cabai Tak Tentu, Selalu Berubah, Pedagang Gelisah
Irianto (50) menyebut aktivitas panen cabai ini telah dilakukannya sejak awal Desember 2024 atau satu bulan lalu.
Dalam panen pertama, mereka baru mendapat sekitar 70 kilogram dari luas area pertanian sekitar 36 bata atau sekitar 500 meter persegi.
Namun, di panen pertama dan kedua kemarin, Irianto mengaku merugi. Petani hanya mendapatkan Rp 5.000 hingga Rp 7.000 per kilogram dari harga yang ditetapkan bandar.
Harga ini sesuai dengan data harga sembako di laman Pemkab Kuningan pada November dan Desember.
Cabai rawit di sejumlah pasar di Kabupaten Kuningan berada di kisaran Rp 20.000-Rp 25.000 per kilogram.
Baca juga: Cabai di Pasar Legi Ponorogo Naik Tajam, Warga Beralih ke Cabai Kering
Irianto menyebut harga tersebut tidak mencukupi untuk membayar biaya produksi dan tenaga petani yang membantu. Sebagian petani juga terpaksa meminjam untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
Beruntung, harga cabai di panen ketiga ini (13-15/1/2025) naik tinggi.
Hari ini, cabai yang baru dipanen dihargai bandar senilai Rp 60.000 per kilogram.
Untung ini dia gunakan untuk membayar utang yang saat panen sebelumnya.
Cabai rawit hijau dari Irianto ini akan langsung dijual ke pasar, dengan harga yang lebih tinggi lagi, mencapai sekitar Rp 100.000 per kilogram.