Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik Kakak Dalangi Begal Perempuan di Jalur Pantura Cirebon, Bersenjata Airsoft Gun

Kompas.com, 17 Januari 2025, 20:13 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Dua orang bersaudara adik kakak dibekuk Satuan Reskrim Polresta Cirebon, Jawa Barat, pekan lalu.

Keduanya diduga melakukan pembegalan sadis sepeda motor terhadap wanita di jalur utama Pantura.

Petugas berhasil membekuk keduanya beserta senjata airsoft gun, celurit, dan sepeda motor yang digunakan saat beraksi.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, menyampaikan dua tersangka adik-kakak, berinisial FH dan MIT, menundukkan kepala saat Satreskrim Polresta Cirebon melakukan rilis kasus di halaman Mapolresta pada Jumat (17/1/2025) siang.

Baca juga: Banjir Masih Rendam SDN 1 Bayalangu Kidul Cirebon, 232 Siswa Diliburkan

Keduanya dibekuk di lokasi persembunyian usai membegal wanita di jalur utama Pantura yang tidak jauh dari wilayah perbatasan dengan Jawa Tengah.

"Kedua pelaku MIT dan FH ini adalah bersaudara kakak-adik. Mereka melakukan aksi kriminalitas di wilayah Gebang dan beberapa tempat lainnya,” kata Sumarni saat rilis di Mapolresta Cirebon.

Dari tangan kedua pelaku bersaudara ini, tim khusus Raimas Macan Kumbang Reskrim Polresta Cirebon bersama Polsek Gebang, mengamankan senjata airsoft gun yang digunakan pelaku untuk mengancam korban.

Satu senjata tajam jenis celurit dan juga sepeda motor turut diamankan polisi yang digunakan untuk beraksi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Sumarni menyampaikan dua bersaudara ini menyisir titik sepi di jalur utama Pantura pada malam hari.

Mereka mengincar perempuan yang mengendarai sepeda motor seorang diri.

Baca juga: SDN 1 Bayalangu Kidul Cirebon Dihantui Banjir Selama 20 Tahun

Saat mendapatkan target, kawanan pelaku bersaudara ini langsung memepet korban sambil menodongkan senjata tajam.

Ketika korban masih melawan dan hendak melarikan diri, pelaku langsung mengeluarkan senjata airsoft dan mengancam untuk menembak mati korban.

Korban yang takut akhirnya menyerahkan sepeda motor, helm, dan alat komunikasi kepada pelaku.

Kawanan ini langsung meninggalkan korban seorang diri dan membawa motor ke penadah yang berada di Kabupaten Kuningan.

Berdasarkan catatan kepolisian, kedua tersangka adik-kakak ini telah beraksi di tiga lokasi di jalur utama Pantura dan juga Kecamatan Sumber.

Adapun airsoft gun yang dimiliki MIT diperoleh pelaku setelah membelinya di media sosial seharga Rp700.000 beberapa waktu lalu.

Petugas masih mendalami kasus ini dengan memburu satu terduga pelaku lainnya, yang juga merupakan saudara dari dua pelaku tersebut.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua adik-kakak ini bersama satu orang penadah dijerat Pasal 365 tentang Pencurian dengan Kekerasan dan Pasal 480 tentang Penadah dengan ancaman sembilan tahun penjara.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau