Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SDN 1 Bayalangu Kidul Cirebon Dihantui Banjir Selama 20 Tahun

Kompas.com, 17 Januari 2025, 18:41 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Krisiandi

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Banjir yang melanda Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dikeluhkan guru SDN 1 Bayalangu Kidul. Sekolah itu terdampak banjir. 

Mereka merasakan keprihatinan yang mendalam terhadap murid-murid yang terampas hak belajarnya akibat terpaksa harus libur setiap kali banjir terjadi.

Selama 20 tahun masa pengabdian mereka, masalah banjir yang menghantui sekolah ini tak kunjung teratasi.

Para guru merasa malu

Keluhan ini diungkapkan oleh Taryono, seorang Guru Agama di SDN 1 Bayalangu Kidul, saat ditemui Kompas.com pada Jumat (17/1/2025) siang.

Taryono mengaku merasa sangat malu kepada siswa-siswi atas peristiwa banjir yang selalu terjadi setiap tahun.

"Ini anak-anak mau ditempatkan di mana? Masa mau di masjid, atau di desa, atau ke madrasah lain. Malu donk kita sama murid. Saya yang di sini malu, tapi ga tau orang atasan malu atau tidak," keluh Taryono di ruang kelas yang masih digenangi banjir.

Baca juga: Terdampak Banjir Semeter, 27 KK di Perumahan Dinar Indah Semarang Bersihkan Sisa Lumpur

Sebagai warga asli Desa Bayalangu Kidul, Taryono menyatakan bahwa musibah banjir ini sudah terjadi sejak awal ia mengajar pada 2006.

Dengan hanya dua tahun tersisa hingga masa pensiunnya, Taryono mengaku beserta rekan-rekan guru lainnya tak henti-hentinya berusaha mencari solusi untuk mengatasi masalah banjir yang terus berulang.

Usaha atasi banjir


Selama bertahun-tahun, mereka telah berusaha mengajukan berbagai solusi yang dinilai tepat untuk mengurangi dampak banjir.

Taryono, yang juga pernah menjabat sebagai anggota Badan Pemusyawaratan Desa (BPD), mendorong pemerintah desa untuk membangun jembatan sebagai langkah untuk mempercepat proses surutnya genangan air saat banjir.

Selain itu, pihaknya bersama seluruh guru juga berjuang agar akses jalan menuju sekolah diperbaiki dan akhirnya dibeton.

Baca juga: Rumah Warga di Dompu Terancam Ambruk Dihantam Banjir Rob

Namun, upaya-upaya tersebut belum sepenuhnya membuahkan hasil.

Beberapa waktu lalu, mereka telah mengajukan permohonan kepada pemerintah daerah untuk meninggikan permukaan lantai sekolah agar air tidak mudah masuk saat banjir, namun pengajuan tersebut belum juga direalisasikan.

Hari ini, Jumat siang, Taryono mengungkapkan bahwa seluruh guru dan kepala sekolah sedang melaksanakan kerja bakti untuk membersihkan sisa lumpur yang terbawa oleh banjir kemarin, Kamis (16/1/2025) dini hari.

Dua hari lamanya banjir belum surut, sehingga siswa terpaksa diliburkan.

Harapan siswa

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Rifki, seorang siswa kelas 4 SDN 1 Bayalangu Kidul, mengaku merasa sedih karena sekolahnya berulang kali diterpa banjir.

Halaman:


Terkini Lainnya
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Bandung
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Bandung
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Bandung
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
Bandung
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau